MADIUN, KOMPAS — Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri saat kampanye untuk pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno, di Madiun, Kamis (21/6/2018), menyindir orang yang suka berpindah-pindah partai politik.
”Sekarang saya mau ngomong, satu saja. Kriteria pemimpin itu apa? Kalau pindah-pindah partai politik itu boleh atau tidak? Boleh atau tidak?” tanyanya kepada pendukung Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno yang hadir.
Sekarang saya mau ngomong, satu saja. Kriteria pemimpin itu apa? Kalau pindah-pindah partai politik itu boleh atau tidak?
Selain Megawati, tampak hadir pada kampanye itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. Seperti diketahui, pasangan ini diusung PDI-P, PKB, Partai Gerindra, dan Partai Keadilan Sejahtera.
Megawati kemudian meminta masyarakat Jawa Timur tidak memilih orang yang suka pindah-pindah partai politik, meninggalkan partainya, hanya demi mengejar ambisi kekuasaan. Orang itu, kata Megawati, ada di Pilkada Jawa Timur. ”Tapi bukan di antara kita saudara-saudara,” katanya.
”Di Jawa Timur ini, ada anak muda yang karena begitu berkeinginan, padahal dia pernah menjadi pemimpin di sebuah daerah tetapi karena berkeinginan, tergiurkan oleh hal-hal, maka dia tinggalkan rakyatnya di sana, dan dia berupaya menjadi pimpinan yang lebih tinggi,” katanya.
Orang yang suka pindah-pindah partai tidak perlu dipilih karena, menurut Megawati, pemimpin harus sabar, tegar, dan jujur.
Megawati memang tidak menyebutkan siapa orang yang dimaksudnya. Namun, seperti diketahui, pesaing pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno di Pilkada Jawa Timur 2018 adalah Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak.
Sudah bukan rahasia, Khofifah pernah menjadi bagian dari Partai Kebangkitan Bangsa. Adapun Emil pernah menjadi kader PDI-P yang pada tahun 2015 terpilih menjadi Bupati Trenggalek, Jawa Timur.