Lima hari setelah Lebaran, kawasan wisata Puncak, Jawa Barat, masih jadi favorit bagi masyarakat Jabodetabek untuk menghabiskan liburan. Tidak peduli dalam perjalanan ke dan dari sana akan berhadapan dengan kepadatan lalu lintas atau terhadang buka tutup arus lalu lintas, jalur Puncak tetap memukau.
Sepuluh pengendara mobil baru dari kawasan Puncak, Rabu (20/6/2018). Mereka mengakui Puncak masih mempunyai daya tarik. Sekadar berjalan-jalan ke kawasan perbukitan ini, atau mampir ke salah satu restoran populer di Puncak, menjadi tujuan utama mereka ke Bogor. Padahal, saat libur lebaran ini, arus lalu lintas di jalur Puncak teramat padat.
Para pengemudi mobil yang diberhentikan secara acak di depan Pos Polisi Gadog ini, di antaranya berasal dari Teluk Naga Tangerang; Pulogadung, Jakarta Timur; Kebayoran Baru, Jakarta Selatan; Cengkareng, Jakarta Barat; dan Jatibening, Bekasi.
"Kami sudah tahu Puncak macet, tapi biasalah. Kami sudah siap-siap," kata Hasan (25), warga Teluk Gong.
Ia bersama 12 orang keluarganya, termasuk lima anak, rencananya akan ke Taman Safari Indonesia (TSI). Namun, mereka tidak bisa ke sana karena tempat wisata itu sudah penuh. Mereka pun diarahkan ke jalan alternatif yang juga padat.
"Dari bawah ke atas lancar karena sampai Gadog pas arus ke atas. Sampai depan TSI-nya tidak bisa masuk karena penuh. Kami jadi bermobil saja di jalan alternatif di atas, lalu turun saat arus dibuka ke bawah. Tetap senang, karena di atas adem," tutur Hasan.
Hawa Puncak yang adem dan masih sejuk itu juga yang membuat Faisal dan keluarganya memilih menembus kemacetan demi berlibur di Puncak. "Cari adem di sini. Kalau macet, lebih macet Bandung. Kalau Puncak ada buka tutup arus, yang kami sudah tahu. Yang punya vila juga kasih tahu. Tadi pukul 14.00 kami turun setelah arus dibuka khusus ke bawah," tuturnya.
Adit (40), warga Kebayoran Baru, bersama keluarganya liburan Lebaran di Cianjur di rumah kerabatnya. Saat pulang, ia tetap memilih lewat Jalur Puncak, tidak melalui Jalur Cianjur - Jonggol - Cileungsi - Cibubut - Jagorawi.
"Soalnya, sudah biasa lewat Jalur Puncak, dan kami ingin mampir di The Ranch di Megamendung. Anak mau main-main di situ. Tadi pagi waktu di Cipanas kena stop juga karena arus ke bawah masih ditutup. Tapi, biasalah," katanya.
Jalur alternatif
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor Ajun Komisaris Hasby Ristama punya alasan mengapa ia menanyai sejumlah pengendara yang baru turun dan tiba di depan pos polisi Gadog. Pos polisi ini berada menjelang gerbang Ciawi untuk masuk ke Tol Jagorawi.
"Survei kecil-kecilan saja, untuk mengetahui, pelintas atau mobil-mobil ini dari Puncak, Bogor; atau Cipanas, Cianjur. Kalau lihat di layar monitor, banyak juga kendaraan datang dari Cipanas," katanya.
Dari 10 kendaraan yang dihentikan itu, hanya satu orang yang datang dari Cianjur. Sembilan pengemudi lainnya baru selesai berlibur dari kawasan Puncak.
Hasby mengatakan, pengendara dari Cianjur yang hendak ke Jakarta sebenarnya tidak harus lewat Jalur Puncak. Ada jalur lain yakni Cianjur- Jonggol-Cibubur-Jagorawi, atau lewat Sukabumi-Tol Bocimi-Jagorawi. Kalau sedang padat, lebih cepat lewat Jonggol-Cibubur. Dengan memakai jalur itu, pengendara tidak perlu menunggu arus lalu lintas dibuka ke bawah.
Tanpa kebanjiran kendaraan dari Cianjur, menurut Hasby, objek wisata di wilayah Puncak, Bogor, tetap dipadati pengunjung. "Ini terbukti saat beberapa titik di Puncak longsor, sehingga jalur di tutup bagi lintasan kendaraan dari Cianjur. Namun, saat itu hotel, vila, dan tempat wisata tetap penuh," katanya.
Kebijakan buka tutup arus di jalur Puncak, tidak bisa dihindari karena banyak kendaraan melintas dan parkir di objek wisata Megamendung sampai Cisarua.
"Tapi untuk hari ini (Rabu), sudah tidak terlalu banyak. Karena itu, arus akan normal kembali, dua arah, pada pukul 17.00. Kemarin-kemarin terpaksa baru normal lagi setelah pukul 23.00 dan 24.00," katanya.
Mudah-mudahan, pada akhirnya ada solusi yang jitu untuk mengatasi kondisi kepadatan lalu lintas di jalur Puncak. Sebab, penutupan arus lalu lintas ini tidak adil buat warga setempat, pengendara, dan polisi yang bertugas.