Perpanjangan Cuti Lebaran Diusulkan Kembali Tahun Depan
Oleh
Satrio Pangarso Wisanggeni
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perpanjangan cuti bersama Lebaran yang ditetapkan pemerintah pada tahun ini berhasil mendistribusikan arus mudik dan balik Lebaran. Kemungkinan besar, pengaturan serupa akan diusulkan untuk diterapkan kembali pada tahun mendatang.
Kepala Bagian Operasi Korps Lalu Lintas Polri Komisaris Besar Benyamin mengatakan, perpanjangan cuti bersama berpengaruh signifikan terhadap distribusi volume lalu lintas dalam arus mudik dan balik Lebaran tahun ini. Libur yang panjang memungkinkan masyarakat dapat memilih waktu keberangkatan mudik dan balik ke Jakarta dengan lebih luwes.
Libur yang panjang memungkinkan masyarakat dapat memilih waktu keberangkatan mudik dan balik ke Jakarta dengan lebih luwes.
”Kalau liburannya pendek, pilihan semua orang akan terfokus pada satu hari tertentu yang mendekati Idul Fitri. Itu berlaku untuk pergi mudik atau ketika kembali ke Jakarta,” kata Benyamin saat dihubungi di Jakarta, Kamis (21/6/2018) sore.
Pada awal Mei 2018, pemerintah menetapkan cuti bersama Idul Fitri diberikan pada 11-20 Juni 2018. Kebijakan ini merupakan hasil revisi kesepakatan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, serta Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Penambahan jumlah cuti bersama ini diharapkan dapat mengurai kemacetan arus mudik dan balik Lebaran 2018.
Keterangan Benyamin diperkuat oleh Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga Agus Setiawan. Secara terpisah, Agus mengatakan, tahun ini, puncak arus balik Lebaran tidak serta-merta jatuh pada satu hari tertentu. Puncak arus balik diperkirakan akan terjadi selama beberapa hari, dimulai sejak H+1 Lebaran, Minggu (17/6).
Puncak arus balik akan berlanjut hingga Sabtu (23/6), setelah meningkat tajam pada Senin (18/6) dengan sekitar 116.000 kendaraan melintasi gerbang Tol Cikarang Utama (Cikarut) menuju Jakarta. Jumlah ini meningkat dari hari sebelumnya, yaitu 90.000 kendaraan. Lalu lintas normal gerbang Tol Cikarut menuju Jakarta adalah 71.000 kendaraan per hari.
Volume kendaraan pada arus balik diperkirakan akan tetap di atas 100.000 kendaraan per hari hingga Sabtu mendatang. Hal ini dimungkinkan dengan adanya 35-40 persen dari 720.000 kendaraan asal Jakarta yang masih berada di daerah.
”Masih ada sekitar 300.000 kendaraan yang belum kembali menuju Jakarta, sedangkan libur tersisa tiga hari lagi,” kata Agus. ”Seratus ribu kendaraan per hari lewat Cikarut itu masih terbilang tinggi,” ucapnya menambahkan.
Fenomena puncak arus balik yang terjadi dalam beberapa hari juga terlihat di moda transportasi kereta api. Senior Manager PT KAI Daerah Operasi (Daop) I Jakarta Edy Kuswoyo mengatakan, tiket tujuan Jakarta dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, baik untuk turun di Stasiun Gambir atau Stasiun Pasar Senen, telah habis hingga akhir pekan ini. ”Untuk tahun ini, tidak ada puncak, perjalanan kereta api penuh semua secara merata,” kata Edy.
Pengaturan perpanjangan cuti yang telah dilakukan pada tahun ini dapat diusulkan oleh pihaknya kepada pemerintah agar diterapkan kembali pada tahun depan.
Benyamin mengatakan, pengaturan perpanjangan cuti yang telah dilakukan pada tahun ini dapat diusulkan oleh pihaknya kepada pemerintah agar diterapkan kembali pada tahun depan.
”(Perpanjangan cuti bersama) lebih nyaman bagi masyarakat untuk melakukan mudik,” kata Benyamin. Namun, ia mengingatkan, penentuan jumlah cuti ini harus melalui diskusi yang komprehensif antarpara pemegang kepentingan.