Jepang Akan Hentikan Latihan Evakuasi Serangan Nuklir
Oleh
Kris Razianto Mada
·2 menit baca
TOKYO, KAMIS — Jepang merencanakan untuk menghentikan sementara latihan evakuasi khusus serangan peluru kendali berhulu ledak nuklir. Penghentian latihan disiapkan karena ketegangan di Semenanjung Korea mereda setelah Korea Utara menyatakan akan melakukan denuklirisasi.
Pejabat di Provinsi Tochigi membenarkan adanya penundaan itu, Kamis (21/6/2018). Awalnya, latihan evakuasi dan perlindungan diri akan dilaksanakan pada Selasa (26/6/2018). Akan tetapi, Pemerintah Jepang menginformasikan kepada pemerintah Provinsi Togichi bahwa latihan ditunda.
Jepang merencanakan untuk menghentikan sementara latihan evakuasi khusus serangan peluru kendali berhulu ledak nuklir.
Selain Togichi, Jepang juga awalnya merencanakan latihan di Kagawa, Tokushima, Niigata, Toyama, dan Ishikawa. Latihan di wilayah-wilayah itu juga ditunda.
Sebelumnya, Kepala Sekretariat Kabinet Jepang Yoshihide Suga menyebutkan, pertemuan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump berdampak signifikan pada keamanan Jepang. Pertemuan tersebut membuat Korut setuju denuklirisasi.
Nuklir Korut selama ini menjadi alasan utama Jepang menyiapkan serangkaian latihan evakuasi dan penyelamatan diri. Rangkaian latihan dirancang sejak tahun lalu, kala Korut beberapa kali menguji coba peluru kendali dan meledakkan bom nuklir.
Sampai sekarang, latihan sudah dihelat di 20 kota di seluruh Jepang. Latihan evakuasi dan perlindungan diri dari serangan nuklir menjadi menu tambahan selain evakuasi dari gempa dan tsunami.
Latihan evakuasi dan perlindungan diri dari serangan nuklir menjadi menu tambahan selain evakuasi dari gempa dan tsunami.
Pemerintah Jepang menegaskan, kelanjutan latihan evakuasi dari serangan nuklir amat tergantung dari situasi di Semenanjung Korea. Jepang juga hanya menunda latihan.
Di sisi lain, rencana pembelian sistem antirudal Aegis akan tetap diwujudkan. Alasannya, Jepang menilai Korut masih memiliki ratusan rudal balistik yang tidak akan dimusnahkan.
Dukungan AS
Sementara itu, Panglima Armada Indo-Pasifik AS Laksamana Phillip Davidson menyatakan, AS berkomitmen pada denuklirisasi Korut secara menyeluruh dan dapat dipertanggungjawabkan. Kepada Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera, Davidson menegaskan, denuklirisasi Korut akan dipastikan membuat negara itu tidak lagi bisa membuat bom nuklir.
Dalam proses itu, dibutuhkan kerja sama pertahanan erat antara Jepang dan AS. Selama ini, Jepang memang salah satu sekutu dekat AS di Asia. AS menempatkan hingga 50.000 tentaranya di Jepang.
Pangkalan militer AS di Jepang termasuk yang paling besar dibandingkan dengan pangkalan-pangkalan AS di negara lain. Selama puluhan tahun, Jepang menyandarkan pertahanannya pada kekuatan militer AS. (AP/REUTERS)