Pemerintah Antisipasi Puncak Arus Balik Jalur Laut
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan memprediksi puncak arus balik pemudik melalui jalur laut akan terjadi Jumat (22/6/2018) hingga Minggu (24/6/2018). Sejalan dengan itu, sejumlah langkah antisipasi dilakukan Kementerian Perhubungan.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menyebutkan, jumlah penumpang turun dan naik kapal angkutan laut Lebaran 2018 hingga Jumat (22/6/2018) tercatat 2.421.260 orang. Adapun pelabuhan paling padat adalah Pelabuhan Batam dengan jumlah penumpang mencapai 180.032 orang.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Chandra Irawan menyampaikan, jumlah tersebut didapatkan dari hasil pemantauan di 52 pelabuhan yang diprediksi mengalami lonjakan penumpang.
”Puncak arus balik untuk transportasi laut diprediksi pada hari ini hingga Minggu. Untuk itu, kami terus memonitor dan meningkatkan pengawasan di 52 pelabuhan yang akan mengalami lonjakan penumpang,” kata Chandra di Jakarta, Jumat.
Chandra menjelaskan, meski jadwal cuti bersama Lebaran 2018 yang ditetapkan pemerintah telah berakhir Rabu (20/6/2018), volume arus balik diperkirakan masih akan kembali mengalami peningkatan pada akhir pekan ini. Hal ini terjadi karena adanya sebagian pemudik yang menunggu berakhirnya waktu libur sekolah yang berlangsung hingga pekan depan.
”Berdasarkan hasil laporan yang diterima petugas Posko Angkutan Laut Lebaran 2018 dari pelabuhan yang dipantau pada 22 Juni 2018 pukul 06.00 WIB, bahwa tidak terjadi adanya lonjakan penumpang di setiap pelabuhan dan tidak adanya penumpang di pelabuhan yang tidak terangkut oleh kapal penumpang yang beroperasi pada pelabuhan tersebut,” tutur Chandra.
Ia juga menyebutkan, Jumat ini juga merupakan hari terakhir untuk angkutan mudik gratis sepeda motor dengan kapal laut dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
”Dari daftar registrasi online ataupun langsung, tercatat sebanyak 4.503 penumpang dan 2.062 sepeda motor yang akan diberangkatkan dengan kapal laut dari Semarang hingga Jakarta,” kata Chandra.
Ia menjelaskan, secara keseluruhan jumlah penumpang yang mendaftar dibandingkan dengan kuota yang disediakan untuk keberangkatan Jumat, 22 Juni, yakni 4.700 orang, mencapai 95,81 persen.
”Sedangkan persentase jumlah sepeda motor yang terdaftar dibandingkan kuota sepeda motor yang diangkut dengan kapal laut hari ini, yaitu 2.350 sepeda motor, mencapai 87,74 persen. Tentunya angka ini akan berubah mengikuti berapa banyak penumpang dan sepeda motor yang akan daftar ulang sekaligus check-in di Pelabuhan Tanjung Emas hari ini sampai sebelum keberangkatannya menuju Jakarta,” tutur Chandra.
Mengantisipasi puncak arus balik jalur laut, Chandra memastikan seluruh jajaran Ditjen Perhubungan Laut akan terus meningkatkan kewaspadaan.
Lebih ketat mengawasi
Dihubungi terpisah, Kepala Hubungan Masyarakat Ditjen Perhubungan Laut Gus Rional mengatakan, dengan adanya insiden kapal tenggelam di Danau Toba, pemerintah telah menginstruksikan kepada syahbandar di daerah untuk lebih ketat dalam mengawasi kapasitas penumpang di kapal.
Selain itu, setiap kapal yang akan berlayar wajib menyediakan perlengkapan keselamatan, seperti jaket penyelamat dan sekoci.
”Syahbandar tidak akan menerbitkan surat perintah berlayar jika kapal tidak memenuhi ketentuan batas kapasitas dan perlengkapan keselamatan,” ujar Gus Rional.