Kopi sering disebut-sebut sebagai minuman yang menyehatkan tubuh, termasuk jantung, tetapi bagaimana mekanisme persisnya selama ini belum diketahui. Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa kafein, kandungan utama kopi, dapat melindungi sel-sel kardiovaskular dari kerusakan pada tikus percobaan. Dengan kata lain, kopi berpotensi dapat menyehatkan jantung dan pembuluh darahnya pada manusia.
Penelitian tersebut dimuat dalam jurnal berakses terbuka PLOS Biology edisi 21 Juni 2018, yang juga disiarkan Sciencedaily.com.
Penelitian dilakukan oleh Judith Haendeler, Joachim Altschmied, dan kawan-kawan dari Fakultas Kedokteran Universitas Heinrich-Heine dan Institut Penelitian Kesehatan Lingkungan IUF-Leibniz Duesseldorf, Jerman.
Percobaan kemampuan kafein terhadap jantung itu baru dilakukan pada tikus pra-diabetes, tikus obesitas, dan tikus tua. Kemampuan pada jantung manusia memerlukan uji klinis lebih lanjut.
Para peneliti menemukan bahwa efek perlindungan kafein terhadap sel jantung dicapai pada konsentrasi yang setara dengan konsumsi empat cangkir kopi. Dengan konsentrasi kafein sebesar itu, efeknya mungkin relevan secara fisiologis atau faali.
Para peneliti sebelumnya menunjukkan konsentrasi kafein yang relevan secara fisiologis, yaitu tingkat yang dicapai setelah empat atau lebih cangkir kopi. Pada konsentrasi itu, kafein meningkatkan kapasitas fungsional sel-sel kulit lapisan endotel, yang melapisi bagian dalam pembuluh darah. Efeknya melibatkan mitokondria, yaitu bagian dari sel yang menjadi pusat energi.
Dalam penelitiannya, peneliti di Jerman menunjukkan, protein yang disebut p27, yang dikenal terutama sebagai inhibitor atau penghambat dari siklus sel, hadir dalam mitokondria pada tipe sel utama dari jantung. Dalam sel-sel ini, p27 mitokondria mempromosikan migrasi sel-sel endotel, melindungi sel-sel otot jantung dari kematian sel, dan memicu konversi fibroblas menjadi sel-sel yang mengandung serat kontraktil. Semua proses itu penting untuk perbaikan otot jantung setelah serangan jantung.
Peneliti menemukan, kafein menginduksi pergerakan p27 ke mitokondria, memulai rangkaian kejadian yang menguntungkan ini, dan melakukannya pada konsentrasi yang dicapai manusia dengan meminum empat cangkir kopi. Hasilnya menunjukkan modus tindakan baru untuk kafein yang mempromosikan perlindungan dan perbaikan otot jantung melalui aksi p27 mitokondria.
”Hasil ini harus mengarah pada strategi yang lebih baik untuk melindungi otot jantung dari kerusakan, termasuk pertimbangan konsumsi kopi atau kafein sebagai faktor makanan tambahan pada populasi lansia,” kata Haendeler.
Selain itu, meningkatkan p27 mitokondria dapat berfungsi sebagai strategi terapi potensial tidak hanya pada penyakit kardiovaskular, tetapi juga dalam meningkatkan masa hidup manusia.
Dalam penelitian terdahulu, kopi juga terbukti dapat menurunkan risiko manusia terkena diabetes tipe 2, yaitu penyakit kencing manis yang disebabkan gaya hidup makanan berlebihan dan kurang olahraga. Penelitian yang dikutip juga oleh Haendeler dan tim itu dilakukan Rob M van Dam dan Edith JM Feskens dari Departemen Epidemiologi Penyakit Kronis pada Institut Nasional untuk Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Belanda. Penelitian mereka dimuat dalam jurnal The Lancet tahun 2002.
Dalam penelitiannya, mereka meneliti hubungan antara konsumsi kopi dan risiko diabetes tipe 2 klinis dalam kelompok berbasis populasi dari 17.111 pria dan wanita Belanda yang berusia 30-60 tahun.
Dam dan Feskens menemukan, kafein juga memiliki efek yang menguntungkan. ”Orang yang minum setidaknya tujuh cangkir kopi sehari adalah lebih rendah mengembangkan diabetes tipe 2 daripada orang yang minum dua cangkir atau lebih sedikit dalam sehari”, tulis Dam dan Feskens.