Brasil butuh waktu tambahan untuk meraih kemenangan 2-0 atas Kosta Rika di laga kedua penyisihan Grup E Piala Dunia 2018 di Stadion Saint Petersburg, Rusia, Jumat (22/6/2018) malam WIB. Gol kedua skuad "Samba" pada laga itu lahir dari kaki sang anak emas, Neymar (26).
Gol pada menit ke-97, atau beberapa detik sebelum laga berakhir, itu sekaligus menjadi torehan perdana striker Paris Saint-Germain (PSG) tersebut di Piala Dunia 2018.
Di laga pertama kontra Swiss yang berakhir 1-1, penyelamat Brasil adalah Phillipe Coutinho. Saat melawan Kosta Rika, gol pertama pada menit ke-91 juga lahir dari kaki gelandang Barcelona yang dijuluki "Si Pesulap" selama membela Liverpool itu.
Di mana Neymar? Dia masih berusaha. Enam menit kemudian, Neymar yang ditebus PSG dari Barcelona senilai 222 juta euro (Rp 3,63 triliun) sehingga menjadikannya pemain paling mahal di dunia, itu menambah gol untuk Brasil.
Beberapa detik kemudian, ketika laga berakhir, Neymar segera bersimpuh di lapangan. Kedua tangan menutupi wajahnya yang sedang menangis. Pemuda bernama lengkap Neymar da Silva Santos Junior itu mungkin terguncang bahagia karena berhasil mencetak gol di Piala Dunia 2018.
Gol ke gawang yang dikawal Keylor Navas itu menjadi koleksi ke-56 Neymar dari 87 laga Neymar bersama skuad “Selecao”. Ia menempati urutan ketiga pencetak gol terbanyak Brasil. Perolehan golnya hanya berada di bawah Ronaldo (62 gol) dan Pele (77 gol).
Pemuda kelahiran Mogi das Cruzes, 5 Februari 1992, itu diharapkan terus mencetak gol untuk melampaui catatan dua legenda hidup Brasil tadi. Usianya masih 26 tahun dan masih banyak laga internasional dan turnamen yang bisa diikutinya jika terus dipercaya membela Brasil.
Neymar adalah anak dari pasangan Neymar Santos Sr dan Nadine da Silva. Ayahnya adalah pesepak bola yang turut membentuk karakter dan teknik individu si anak. Neymar menyukai futsal dan sepak bola jalanan yang menjadi olahraga rakyat Brasil.
Pada 2003, keluarganya pindah ke Sao Vicente. Neymar pun mulai bermain untuk akademi remaja Portuguesa Santista. Cuma beberapa bulan, keluarga ini pindah lagi ke Santos sekaligus berhasil memasukkan Neymar ke Santos, klub yang memberinya kontrak pertama.
Pada 2009, dalam usia 17 tahun, Neymar menerima kontrak penuh profesional dari Santos dan sejumlah perusahaan sponsor. Di sana kariernya berkembang dan menjadi sorotan dunia. Bersama Santos (2009-2013), Neymar bermain di 102 laga dan mencetak 54 gol. Ia memenangi Copa do Brasil, Copa Libertadores, dan Recopa Sudamericana. Neymar juga menghadapi Barcelona di final Piala Dunia Antarklub meskipun Santos kalah 0-4.
Saat itulah Barcelona berusaha menggaetnya, yang kemudian berhasil. Bersama Barcelona (2013-2017), Neymar telah tampil di 123 laga dan mencetak 68 gol. Koleksi prestasinya bertambah sebagai juara Liga Spanyol, Piala Raja, dan Piala Super Spanyol. Selain itu, disandang pula gelar Liga Champions dan Piala Dunia Antarklub. Neymar mungkin hanya segelintir pemain yang memenangi Copa Libertadores dan Liga Champions serta Piala Dunia Antarklub.
Itulah yang membuat PSG terpincut dan rela menebusnya dengan harga "gila". Sumbangsihnya di klub ibu kota Perancis itu pun terbukti moncer. Di tahun pertama, dia turut membantu PSG menyapu tiga gelar domestik, yakni Liga Perancis, Piala Perancis, dan Piala Liga Perancis musim 2017/2018. Neymar bermain di 20 laga dengan catatan 19 gol.
Sedikit menarik ke Piala Dunia 2014, Neymar digadang-gadang bersinar dan akan membawa Brasil, sang tuan rumah, mengangkat piala ke-6. Namun, langkah mereka terhenti dengan sangat memalukan di semifinal kala dihancurkan Jerman dengan skor 1-7. Saat laga itu, Neymar tak bermain.
Setahun kemudian, Neymar juga gagal mendorong Brasil di Piala Amerika. Neymar pun memilih absen di Piala Amerika Centenario 2016. Ia berkonsentrasi untuk tim Olimpiade yang kebetulan berlangsung di Brasil. Pengorbanannya membawa hasil. Neymar turut membawa Brasil meraih emas di Olimpiade Rio 2016 dengan menjungkalkan Jerman di final.
Piala Dunia 2018 di Rusia menjadi ajang pembuktian Neymar untuk menjelma sebagai legenda besar. Jika berhasil membawa Brasil juara, namanya akan abadi dalam catatan sejarah. Tinggal Piala Dunia dan Piala Amerika yang belum diraihnya untuk melengkapi kesempurnaan sebagai pemain sepak bola. (AFP/REUTERS)