SAMOSIR, KOMPAS — Kepolisian Resor Samosir menggelar prarekonstruksi insiden tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun di Pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Sabtu (23/6/2018) pagi. Nakhoda dan anak buah kapal dihadirkan.
Berdasarkan pantauan, pada pukul 10.00, prarekonstruksi dilakukan, dipimpin langsung oleh Kepala Polres Samosir Ajun Komisaris Besar Agus Darojat. Garis polisi membentang di jalan akses menuju dermaga. Petugas Provos pun berjaga.
Dihadirkan dalam prarekonstruksi tersebut, antara lain, nakhoda dan anak buah kapal. Selain itu, ada yang berperan sebagai penumpang kapal serta petugas dinas perhubungan. Sejumlah polisi juga ikut membantu adegan sebagai penumpang.
Agus menekankan, prarekonstruksi dilakukan untuk mengetahui berapa jumlah penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, Senin, 18 Juni. ”Ini untuk mencocokkan keterangan saksi dengan kondisi di lapangan. Untuk sementara, diperkirakan 151 orang,” ucap Agus.
Dalam adegan, seorang penumpang datang menggunakan sepeda motor. Dia kemudian membayar tiket retribusi pelabuhan kepada petugas Dinas Perhubungan Kabupaten Samosir. Setelah itu, sepeda motor dituntun oleh petugas. Penumpang pun masuk ke kapal Pandan Mulana.
Di atas kapal, penumpang naik ke bagian paling atas atau tingkat tiga. Sejumlah polisi yang berperan sebagai penumpang ikut naik. Total ada sekitar 45 orang di tingkat tiga itu. Sebagian duduk, sebagian lagi berdiri. Di tingkat dua ada belasan orang.
Setelah prarekonstruksi usai, nakhoda dan anak buah kapal langsung diamankan polisi. Agus menyebutkan, saat ini kasus masih dalam tahap penyelidikan. Belum ada penetapan seseorang sebagai tersangka.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Samosir Nurdin Siahaan, ketika ditanya terkait tak adanya pengawasan, mengatakan, hal itu menjadi kewenangan pemerintah provinsi. ”Tidak ada UPTD (unit pelaksana teknis daerah) di sini. Setelah pencarian, akan dibenahi,” ucap Nurdin.