SAMOSIR, KOMPAS - Aksi menyalakan lilin dan berdoa untuk korban serta keluarga korban insiden kapal motor Sinar Bangun digelar di Pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Sabtu (23/6/2018) malam. Warga Simanindo berharap korban hilang segera ditemukan.
Acara yang diikuti sekitar 100 warga Simanindo tersebut dimulai sekitar pukul 20.30, dengan menyalakan lilin di tepi pelabuhan. Mereka lalu memanjatkan doa, dipimpin pendeta dari HKBP Simanindo. Warga pun tampak khusyuk berdoa.
Adapun acara itu dihadiri antara lain Sekretaris Daerah Kabupaten Samosir, JB Sagala, Kepala Polsek Simanindo Ajun Komisaris KP Anak Ampun, dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Samosir, Rismawati Simarmata. Sejumlah elemen masyarakat pun berbaur.
Sagala mengatakan, lewat aksi tersebut, warga Samosir, khususnya Simanindo, berharap upaya pencarian menemukan titik terang. "Pencarian telah dilakukan dengan segala upaya serta dengan optimal. Dengan bantuan alat pendeteksi bawah laut, ke depan, hasil pencarian diharapkan bisa lebih baik," katanya.
Adapun KM Sinar Bangun tenggelam di perairan Danau Toba, pada Senin (18/6), saat memberangkatkan penumpang dari Pelabuhan Simanindo ke Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun. Hingga kini, 184 orang masih dilaporkan hilang, 19 orang selamat, serta tiga tewas.
Salah seorang warga, Lintauly (37), mengatakan, dirinya mengikuti aksi karena perihatin dengan kejadian itu. "Saya ikut merasakan kesedihan para keluarga korban, termasuk yang belum ditemukan. Semoga jasad para korban bisa ditemukan," katanya.
Sejak hari kedua, warga Simanindo antusias ikut mencari bangkai kapal KM Sinar Bangun yang diduga berada di kedalaman lebih dari 600 meter. Menggunakan enam kapal, warga menjatuhkan jangkar dengan tali sepanjang 600 meter, guna mencari titik lokasi kapal. Namun, hasilnya masih nihil.