Era Baru Perempuan Saudi
Sebanyak 3 juta perempuan Arab Saudi diperkirakan akan mendapat SIM dalam 2,5 tahun ke depan. Mereka diharapkan bisa lebih berkontribusi pada perekonomian.
RIYADH, MINGGU Perempuan Arab Saudi memasuki era baru setelah izin mengemudi untuk mereka resmi berlaku mulai Minggu (24/6/2018). Izin itu diharapkan bisa meningkatkan peran perempuan pada perekonomian Arab Saudi dengan kontribusi hingga 90 miliar dollar AS.
”Saya kehabisan kata-kata. Saya senang sekali akhirnya ini terjadi,” kata Hessah al-Ajaji, warga Riyadh yang mengemudikan sedan pada Minggu dini hari. Ia adalah salah satu dari perempuan Arab Saudi yang mendapat surat izin mengemudi (SIM) negara itu. Sebelum ini, ia mendapat SIM di Amerika Serikat.
Pemerintah Arab Saudi mengharuskan perempuan yang punya SIM dari negara lain di kawasan Teluk mendapat SIM Arab Saudi sebelum bisa mengemudi di sana. Sementara pemegang SIM internasional punya waktu hingga setahun sebelum diwajibkan punya SIM Arab Saudi. Pemohon SIM kendaraan pribadi harus berusia minimal 18 tahun. Adapun pemohon SIM kendaraan umum harus berusia minimal 20 tahun.
Dengan perubahan sekarang, Ajaji mengatakan akan berangkat kerja sendiri mulai Minggu. Seperti di beberapa negara Timur Tengah, Minggu merupakan hari kerja di Arab Saudi. Selama ini, ia harus menumpang mobil yang dikendarai pria. Itu adalah dampak larangan perempuan Arab Saudi ke tempat umum tanpa didampingi pria dari keluarganya yang mengemudikan kendaraan.
Sejak Mohammed bin Salman ditunjuk menjadi putra mahkota, sebagian larangan untuk perempuan di kerajaan itu dicabut dengan alasan reformasi dan untuk memacu perekonomian.
Dampak ekonomi
Lembaga konsultan yang berbasis di London, Inggris, Facts Global Energy, menyebutkan, sedikitnya 6 juta perempuan Saudi akan memanfaatkan pencabutan larangan mengemudi. Mereka diperkirakan akan segera mengajukan permohonan mendapat SIM. Namun, lembaga konsultan PricewaterhouseCoopers menyebutkan, hanya 3 juta perempuan Arab Saudi yang akan mendapat SIM dalam 2,5 tahun mendatang.
Langkah Arab Saudi mengizinkan perempuan mengemudi diperkirakan akan berdampak pada perekonomian. Hingga 2030, kontribusi perekonomian dari langkah itu ditaksir bernilai 90 miliar dollar AS. Dengan izin itu, perempuan bisa lebih terlibat dalam kinerja perekonomian kerajaan tersebut.
Orang superkaya Arab Saudi, Pangeran Waleed bin Talal, ikut merayakan pencabutan larangan itu. Di media sosialnya, ia mengunggah video yang menunjukkan salah satu putrinya mengemudikan mobil bagi dirinya dan cucunya.
”Sekarang perempuan mendapat kebebasannya,” ujarnya dalam video itu.
Pangeran Waleed bukan satu-satunya orang Arab Saudi yang mengunggah video dan foto perempuan di negara itu akhirnya mengemudikan kendaraan. Banyak perempuan negara itu melakukan hal serupa.
Para perempuan itu tidak hanya mengemudikan mobil. Mereka juga menyetel musik dengan suara kencang dari kendaraan masing-masing. Minggu dini hari, sejumlah kota di Arab Saudi menjadi riuh karena banyak perempuan mengemudi sembari menyetel musik kencang-kencang.
Penyiar Sabika al-Dosari menyebut pencabutan larangan itu sebagai saat bersejarah untuk perempuan Arab Saudi. Ia merayakan pencabutan larangan itu dengan mengemudikan sedan di perbatasan Arab Saudi dengan Bahrain.
Penyiar lain, Samar Almogren, meyakini, hari itu akan datang. ”Akan tetapi, ini datang sangat cepat dan mendadak. Saya bebas seperti burung,” ujarnya.
Ia mengatakan terbiasa mengemudi dan punya SIM dari negara lain. Akan tetapi, ia justru tidak bisa mengemudi di negara sendiri. ”Saya sebenarnya benci mengemudi. Akan tetapi, bukan itu masalahnya. Soalnya adalah ini hak saya. Saya bisa mengemudi dan apakah saya akan memilih (menggunakan hak untuk mengemudi) atau tidak adalah masalah lain,” tutur perempuan yang bertahun-tahun lalu melepas cadar dan tampil di televisi dengan menunjukkan wajahnya itu.
Sirkuit balap
Perayaan atas perubahan itu tidak hanya dilakukan di Arab Saudi. Aseel al-Hamad mengemudikan mobil Formula 1 dari pabrikan Renault.
Ia tampil sebelum partai utama Grand Prix Perancis di Sirkuit Paul Richard, Marseille. Renault menyediakan mobil dari musim 2012. Mobil sejenis mengantar pebalap Finlandia, Kimi Raikkonen, memenangi Grand Prix Abu Dhabi pada 2012.
Hamad memang bukan pengemudi biasa. Ia perempuan pertama yang menjadi anggota Federasi Olahraga Otomotif Arab Saudi. Ia juga salah satu perempuan yang menjadi anggota
Komisi Olahraga Otomotif Perempuan yang dibentuk
International Automobile Federation (FIA), penyelenggara Formula 1.
Ia tercatat berlatih dengan mobil balap Renault sejak 5 Juni 2018. ”Saya suka balapan sejak muda dan mengemudikan mobil Formula 1 melebihi mimpi saya,” katanya. (AFP/AP/REUTERS)