logo Kompas.id
UtamaFenomena Maraknya Calon...
Iklan

Fenomena Maraknya Calon Tunggal Jadi Bukti Kegagalan Partai Politik

Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/W3cKnVWhgyzecEp9MP7k6rsuuNo=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F06%2F20180505RAM02.jpg
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI (RAM)

Sebuah posko aliansi relawan kotak kosong dibangun di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, Sabtu (5/5/2018). Posko ini dijadikan wadah bagi masyarakat yang tidak puas terhadap kinerja petahana yang menjadi calon tunggal pada pilkada Kota Prabumulih. Fenomena kotak kosong muncul karena adanya calon tunggal di beberapa daerah pada Pilkada 2018.

TANGERANG, KOMPAS — Munculnya fenomena calon tunggal dan dinasti politik dalam Pemilihan Kepala Daerah 2018 menunjukkan masih kurang dewasanya partai politik dalam melahirkan calon kepala daerah yang berkualitas. Akibatnya, masyarakat tidak memiliki pilihan calon kepala daerah alternatif sebagai bahan pertimbangan.

Meningkatnya jumlah pasangan calon tunggal dalam pilkada serentak menunjukkan bahwa partai politik gagal melahirkan calon pemimpin yang bagus. Akademisi Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, mengatakan, adanya calon tunggal di 16 daerah menunjukkan kegagalan parpol dalam melahirkan calon alternatif dalam Pilkada 2018.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000