JAKARTA, KOMPAS – Tim nasional sepak bola U-23 Indonesia ingin meniru kegemilangan Rusia di Piala Dunia 2018. Timnas akan memanfaatkan atmosfer pendukung tuan rumah untuk tampil mengejutkan di Asian Games 2018.
Pelatih timnas Luis Milla menjelaskan, secara kualitas Indonesia belum dapat mengimbangi raksasa Asia, seperti Jepang, Arab Saudi, Iran, dan Korea Selatan, yang tampil di Piala Dunia. Untuk mengurangi jarak kualitas, timnas akan memanfaatkan dukungan penonton.
“Penonton itu buat saya sangat penting. Mereka bisa membuat pemain punya semangat dan motivasi lebih di lapangan,” ucap Milla, saat diskusi tantangan U-23 dalam Asian Games pada Minggu (24/6/2018), di halaman Gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta.
Buktinya adalah saat laga persahabatan melawan timnas U-23 Korea Selatan pada Sabtu (23/6/2018), di Stadion Pakansari, Bogor. Meski kalah 1-2, timnas Indonesia mampu mengimbangi juara bertahan Asian Games itu.
Milla mengatakan, di laga itu, anak asuhnya tampil habis-habisan. Variasi serangan lewat sayap melalui Riko Simanjuntak dan Febri Hariyadi sudah banyak. Timnas hanya perlu membenahi penyelesaian akhir.
Timnas ingin mencontoh Rusia. Pada Piala Dunia 2018, Rusia tampil apik di kandangnya sendiri. “Sbornaya” memenangkan dua pertandingan babak grup yang sudah dijalani.
Kemenangan itu pun sangat telak. Pada laga pertama Grup A, Rusia mempermalukan Arab Saudi 5-0. Setelah itu, Mesir menjadi korban selanjutnya setelah kalah 1-3.
Uniknya, Rusia menunjukkan penampilan apik itu di balik rententan hasil buruk pada laga persahabatan sebelum Piala Dunia. Dari empat laga sebelumnya, Rusia mencatatkan tiga kekalahan dan satu imbang.
Target semifinal
Hadir juga pada acara itu, Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto menyampaikan target untuk timnas adalah masuk semifinal. Menurut dia, target itu paling realistis bagi tuan rumah.
“Untuk menargetkan juara itu agak mimpi. Paling tidak masuk semifinal saja sudah maksimal,” tuturnya.
Menanggapi itu, Milla tidak ingin berspekulasi mengenai target. Pelatih asal Spanyol itu tidak ingin anak asuhnya terbebani target. Target itu justru membuat penampilan timnas tidak maksimal.
“Kita harus punya tujuan, tetapi juga harus berhati-hati agar tidak membebani para pemain,” ucapnya.
Adapun Milla hanya menargetkan untuk menjalani laga per laga. Bahkan, ia saat ini masih menunggu undian babak grup sambil fokus mempersiapkan laga pertama.
Riko optimistis timnas dapat melaju jauh di Asian Games 2018. Menurut dia, timnas memiliki pelatih kelas dunia, Milla. Milla mempunyai segalanya untuk membuat timnas memenangkan pertandingan.
“Milla sangat detail orangnya. Bahkan, saat latihan, kalau posisi tubuh kita salah saja dia bisa tahu. Itu akan membantu persiapan timnas,” kata pemain Persija Jakarta itu.