Diego Godin (32) menerima umpan lambung dari tendangan sudut. Bek Uruguay itu meneruskan bola dengan sundulan ke gawang Rusia, tapi kiper Igor Akinfeev masih bisa menepisnya. Upaya Akinfeev ternyata sia-sia karena pemain depan Uruguay Edinson Cavani langsung menendang bola muntah itu untuk mencetak gol.
Itu merupakan salah satu aksi "bonus" Godin saat Uruguay bertemu Rusia pada laga terakhir Grup A Piala Dunia 2018. Dalam laga tersebut, Uruguay menaklukkan Rusia dengan skor 3-0 di Cosmos Arena, Samara, Rusia, Senin (25/6/2018) malam WIB.
Ya, maju membantu serangan saat eksekusi bola-bola mati adalah salah satu spesialisasi yang kerap dilakukan Godin. Pemain bertinggi 185 sentimeter itu memiliki kemampuan berduel di udara yang prima.
Namun, keistimewaan utama Godin adalah saat berada di posnya sebagai bek tengah, jangkar pertahanan. Bek pemberani dan tanpa kompromi itu tak pernah lalai membiarkan penyerang lawan berkeliaran bebas di wilayahnya.
Uruguay pun memuncaki klasemen Grup A dengan tiga kemenangan dan lolos ke perdelapan final dengan nilai sempurna 9 poin. Lebih istimewa lagi, gawang Uruguay tidak pernah kebobolan sama sekali selama fase grup.
Kokohnya pertahanan Uruguay tentu tak lepas dari kepiawaian bek-bek tim berjuluk “La Celeste” tersebut. Godin didampingi Martin Caceres di sebelah kiri dan Sebastian Coates di sebelah kanan untuk menangkis serangan ke gawang yang dijaga kiper Fernando Muslera.
Tugas Godin tak hanya sebagai benteng belakang Uruguay, tetapi juga memimpin rekan-rekannya sebagai kapten “Los Charruas”. Godin sungguh-sungguh menjaga kesakralan gawang Uruguay. Kepemimpinan dan kecekatan Godin memacu rekan-rekannya mencetak gol.
Pemain klub Spanyol, Atletico Madrid, itu adalah pemain yang konsisten dengan kepribadian dan pengaruh kuat. Godin juga salah satu pemain paling menginspirasi dan setia membela Uruguay. Veteran Piala Dunia 2010 itu pun menjunjung tinggi fair play.
Sejak Piala Dunia 2014, Godin sudah mengomandani tim Uruguay dengan bimbingan pelatih Oscar Tabarez yang juga mengaguminya. “Godin adalah seorang pemimpin yang memiliki sikap positif. Rekan-rekan Godin secara total menghormatinya,” ucap Tabarez.
Godin pun menerima tampuk kepemimpinan tim Uruguay menjelang laga melawan Inggris pada pertandingan ketiga Grup D Piala Dunia 2014 di Arena de Sao Paulo, Sao Paulo, Brasil, 19 Juni 2014. Pada babak kualifikasi Piala Dunia 2018, Godin bermain pada 16 pertandingan.
Godin bermain lebih lama daripada semua rekannya. Padahal, Godin sempat mengalami cedera empat bulan sebelum Piala Dunia 2018. Godin kehilangan tiga giginya saat membela Atletico Madrid. Kala itu, ia berebut bola dengan kiper Valencia, Neto pada Februari 2018.
Cedera itu menyebabkan Godin harus dioperasi. Setelah pulih, Godin menunjukkan peranan pentingnya dengan kelincahan berpindah-pindah dari garis belakang ke depan. Godin juga bisa menjelma menjadi "penyerang" berbahaya seperti yang dibuktikannya pada laga melawan Rusia. (AFP/fifa.com)