Salem Aldawsari, Penyelamat dari "Neymar Jazirah Arab"
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·3 menit baca
Gol pada menit ke-95 oleh sayap serang Salem Aldawsari (26) menyelamatkan harga diri Arab Saudi dengan kemenangan 2-1 atas Mesir di laga pamungkas Grup A Piala Dunia 2018, Senin (25/6/2018) malam WIB. Kemenangan di Volgograd Arena, Rusia, itu sekaligus menjadi bersejarah bagi “Elang Hijau”.
Pasalnya, terakhir kali mereka memenangi laga Piala Dunia adalah 24 tahun lalu. Pada edisi 1994 di Amerika Serikat, tim dari Semenanjung Arab ini menang 2-1 atas Maroko di laga kedua Grup F. Di Piala Dunia ke-15 itu, Arab Saudi berstatus debutan.
Keberhasilan di Volgograd itu juga menipiskan selisih catatan buruk pertemuan dengan skuad berjuluk “Firaun” tersebut. Laman 11v11.com mencatat, Arab Saudi dan Mesir sudah tujuh kali bentrok. Arab Saudi menang 2 kali, seri 1 kali, dan kalah 4 kali. Sebelum kegembiraan di Volgograd, kemenangan terakhir Arab Saudi atas Mesir tercatat terjadi pada 29 Juli 1999 di Piala Konfederasi dengan skor 5-1.
Dengan kemenangan itu, Arab Saudi menempati urutan ketiga klasemen Grup A Piala Dunia 2018. Mereka memang gagal lolos ke 16 besar, tapi di turnamen ini, mereka membuktikan setingkat lebih baik dari sang "saudara", Mesir, yang berada di dasar klasemen. Di dua pertandingan awal grup, Arab Saudi kalah 0-5 dari tuan rumah Rusia, yang menjadi urutan kedua, dan 0-1 dari Uruguay yang keluar sebagai juara grup.
“Kami bermain di laga besar, berusaha untuk menang, dan berhasil meraih kejayaan. Saya berambisi mencatatkan nama di daftar pemain (Arab Saudi) yang mencetak gol di Piala Dunia karena ini kebanggaan,” kata Aldawsari seusai pertandingan kontra Mesir, dikutip FIFA.com.
Itulah gol kelimanya dalam 34 laga bersama Arab Saudi. Ketika tembus ke turnamen, tim asuhan Juan Antonio Pizzi (Spanyol) ini berambisi besar untuk lolos ke fase gugur. Namun, di laga pertama, bermain secara naif dan terbuka, mereka babak belur dihajar Rusia. Pertandingan pembuka Piala Dunia itu memang tak sesuai harapan tim.
Saat meladeni jagoan Amerika Selatan, Uruguay, di laga kedua, Arab Saudi bermain lebih rapat. Pizzi, yang berpengalaman mengantar Cile menjuarai Piala Amerika Centenario 2016, tahu betul bagaimana menghadapi tim-tim Amerika Latin. Arab Saudi kalah cuma oleh gol teramung penyerang Luis Suarez. “Di laga kedua kami tidak pantas kalah. Kami tak beruntung saja,” kata Aldawsari, pemain Al Hilal yang sejak awal 2018 dipinjamkan ke klub Spanyol, Villareal.
Aldawsari lahir di Jazirah Arab pada 19 Agustus 1991. Pemain bertinggi 174 sentimeter itu mengabdi di Villareal sebagai sayap serang pinjaman dari Al Hilal. Bersama tim dari Castellon di Spanyol itu, Aldawsari baru sekali tampil dan belum mencetak gol.
Aldawsari dikenal karena penampilannya bersama Al Hilal, raksasa Liga Arab Saudi dari Riyadh. Bersama klub berjuluk Al-Za’eem (The Boss) atau “Tuan Besar”, Aldawsari telah bermain sejak musim 2011. Enam musim bersama Al Hilal, Aldawsari bermain di 121 laga dan menyumbang 21 gol.
Di kalangan fans Tuan Besar, gaya bermain Aldawsari yang berlari cepat, berteknik mumpuni dalam menggiring bola dan mengecoh lawan, serta cukup produktif mencetak gol, membuat pemuda ini disetarakan dengan megabintang Brasil, Neymar (Paris Saint-Germain). (AFP/REUTERS)