Lini Depan Timnas U-19 Tumpul
YOGYAKARTA, KOMPAS — Lini depan tim nasional U-19 Indonesia masih tumpul meski menang 3-1 atas Persiba Bantul di Stadion Sultan Agung, Bantul, Rabu (27/6/2018) malam. Dari tiga penyerang, hanya satu penyerang yang mampu menghasilkan gol.
Pelatih timnas U-19 Indra Sjafri mengatakan, masih banyak yang harus dibenahi untuk menghadapi kejuaraan usia muda antarnegara se-Asia Tenggara itu. ”Ada beberapa hal yang masih harus diperbaiki,” ujar Indra seusai pertandingan.
Timnas U-19 unggul cepat lewat gol dari pemain tengah, Tod Rivaldo, pada menit ke-4. Gol tersebut bermula dari penyerang Aji Kusuma yang sebelumnya menyisir sisi kiri pertahanan Persiba Bantul. Setelah berhasil melewati dua pemain belakang Persiba Bantul, Aji mengirimkan umpan tarik mendatar yang langsung disambar dengan tenang oleh Tod.
Gol kedua lahir dari kaki pemain tengah, Witan Sulaiman, 11 menit kemudian. Witan berhasil memanfaatkan kesalahan pemain belakang Persiba Bantul yang gagal menyapu umpan lambung Tod dari sisi kiri. Witan pun menggiring bola ke dalam kotak penalti dan menceploskan gol tambahan bagi timnas U-19.
Hanis Saghara, penyerang, menjadi pencetak gol ketiga bagi ”Garuda Nusantara”. Gol berawal dari umpan terobosan Lutfi Kamal, gelandang, yang mengelabui dua bek tengah Persiba Bantul, yaitu Azmi Al Muzaham dan Diky Pratama. Hanis mengejarnya dan melakukan solo run yang diakhiri dengan sepakan mendatar sehingga menambah keunggulan pada menit ke-61.
Persiba Bantul mencetak gol hiburan pada menit ke-86 lewat tendangan bebas Arif Satyayudha, pemain tengah Persiba Bantul. Sepakannya yang terukur ke sudut kiri atas gawang meluncur keras sehingga gagal dijangkau M Aqil Savik.
Secara umum, timnas U-19 mendominasi pertandingan. Mereka menguasai bola lewat permainan kombinasi antara umpan pendek dan umpan panjang. Sementara itu, Persiba Bantul lebih banyak bertahan dan menunggu serangan lawan.
Namun, dari tiga gol yang tercipta itu, dua gol dihasilkan pemain tengah. Hanya Hanis satu-satunya penyerang murni yang dapat menghasilkan gol. Dua penyerang lain, Aji Kusuma dan M Rafli, yang juga dimainkan dalam pertandingan itu gagal mencetak gol.
Pada menit ke-13, Aji sempat mendapatkan peluang setelah memanfaatkan umpan silang dari Samuel Simanjuntak, bek kiri timnas U-19. Namun, sundulannya terlalu lemah dan mendarat tepat di pelukan kiper. Sementara itu, M Rafli gagal mencetak gol dengan sundulannya masih melambung di atas gawang lawan pada pengujung babak kedua.
Penyerang timnas U-19, Egy Maulana Vikri, belum bergabung ke tim hingga uji coba terakhir. Garuda Nusantara terancam bermain tanpa Egy dalam ajang Piala AFF U-18 2018. Egy masih menjalani pemusatan latihan bersama Lechia Gdansk di Polandia.
Menanggapi hal itu, Indra menyampaikan, sepak bola adalah olahraga beregu sehingga tidak bergantung pada satu orang saja. ”Tim ini tidak hanya bergantung satu orang karena ini tim sepak bola,” ujar Indra dalam latihan, Selasa (26/6/2018).
Laga uji coba itu menjadi yang terakhir sebelum Piala AFF U-18 2018 di Sidoarjo, Jawa Timur, 1-14 Juli. Pada dua laga uji coba sebelumnya, timnas U-19 bahkan mengalami kekalahan dari Persis Solo dengan skor 0-3 dan PSS Sleman dengan skor 0-2. Ketiga tim yang menjadi lawan uji coba itu bukanlah tim-tim papan atas. PSS Sleman dan Persis Solo adalah peserta Liga 2, sedangkan Persiba Bantul adalah peserta Liga 3.
Indra menyampaikan, laga uji coba itu ditempuh untuk mengerucutkan pemain yang dipanggilnya untuk pemusatan latihan. Dari 28 pemain yang dipanggil itu hanya akan diambil 23 pemain. Pada laga uji coba terakhir, semua pemain dimainkan.
”Semua pemain saya coba. Ini sudah direncanakan. Yang paling penting bukan kalah menang, tetapi bagaimana saya bisa memastikan 23 pemain yang akan dibawa,” ujarnya.
Sementara itu, Rifad Marasabessy, bek kanan timnas U-19, mengatakan akan bekerja keras demi menjadi kampiun dalam Piala AFF U-18 2018 mengingat Indonesia menjadi tuan rumah. ”Kita akan bekerja semaksimal mungkin, apalagi ini diadakan di Indonesia. Semoga kita lebih baik daripada tahun kemarin. Semoga kita bisa juara,” ujar Rifad.
Indonesia akan tergabung bersama Thailand, Filipina, Vietnam, dan Singapura di Grup A. Thailand adalah juara tahun lalu di Myanmar. Indonesia dikalahkan Thailand dengan skor 2-3 lewat adu penalti pada 2017.
Indra mengatakan, pihaknya tidak memfokuskan perhatian pada Thailand saja. Semua tim harus diwaspadai karena menjadi lawan yang akan dihadapi Garuda Nusantara. ”Dalam berturnamen, semua harus diwaspadai. Tidak boleh, tidak mewaspadai lawan,” kata Indra.