logo Kompas.id
UtamaOrganisasi Keagamaan...
Iklan

Organisasi Keagamaan Berpotensi Cegah Perbudakan dan Perdagangan Manusia

Oleh
PRADIPTA PANDU MUSTIKA
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/rd9qq4sN3ZRQaKBKDIbHSwGRESs=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F06%2F20180412_ENGLISH-PARINAH_B_web-3.jpg
ANTARA FOTO/IDHAD ZAKARIA

Tenaga kerja wanita yang hilang selama 18 tahun, Parinah (kedua kiri), dibasuh kakinya oleh anak ketiganya, Nurhamdan (kanan), ketika pulang ke rumah anak pertamanya di Desa Nusawungu, Nusawungu, Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (12/4/2018). Parinah berangkat bekerja ke Arab Saudi pada 1999 melalui PT Afrida Duta secara legal kemudian tidak diketahui kabarnya selama 18 tahun hingga akhirnya diselamatkan KBRI London, Inggris. Parinah diduga menjadi korban perbudakan modern.

JAKARTA, KOMPAS — Jumlah warga negara Indonesia yang diperbudak di Indonesia atau di luar negeri masih tinggi. Untuk mencegah semakin bertambahnya kejadian ini, organisasi keagamaan di Indonesia diajak untuk menaikkan kesadaran tentang masalah perbudakan modern dan perdagangan manusia terhadap masyarakat yang rentan.

Berdasarkan data Indeks Perbudakan Dunia (GSI), jumlah WNI yang diperbudak di Indonesia atau di luar negeri masih tinggi bahkan semakin naik. Pada 2014, GSI mencatat jumlah WNI yang diperbudak yakni 714.100 orang, sedangkan pada 2016 bertambah menjadi 736.100 orang.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000