Pemungutan suara di Bekasi, Bogor, dan Tangerang, Rabu (27/6/2018), relatif lancar dan aman meskipun masih ada aneka masalah di lapangan. Sejumlah pihak mengklaim, partisipasi pemilih dalam pilkada tahun ini meningkat.
Oleh
·5 menit baca
BEKASI, KOMPAS Sejumlah pemilih yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) di Kota Bekasi ditolak saat akan memberikan suara karena para pemilih ini tidak membawa KTP elektronik. KPU Kota Bekasi berjanji akan mengevaluasi masalah ini.
Komisioner KPU Kota Bekasi Nurul Sumarheni, Rabu (27/6/2018), mengatakan, penolakan terhadap warga terjadi di beberapa tempat pemungutan suara (TPS), salah satunya di Kecamatan Bekasi Timur. Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menolak calon pemilih yang hanya membawa surat pemberitahuan pemilih atau Formulir C6.
Berdasarkan Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2018, setiap pemilih wajib membawa Formulir C6 dan KTP elektronik untuk mencoblos. Namun, kata Nurul, KPU telah menerbitkan surat edaran agar para pemilih diperbolehkan membawa Formulir C6 saja tanpa KTP-el, jika kondisinya tidak memungkinkan.
Nurul mengatakan, ketentuan tersebut sudah ditulis di buku panduan KPPS. KPU Kota Bekasi pun telah mendistribusikan surat edaran KPU kepada KPPS.
Bimbingan teknis juga sudah dilaksanakan berjenjang meskipun belum ada jaminan pemahaman di setiap tingkatan panitia bisa merata. "Kekeliruan ini perlu dievaluasi karena bagaimanapun akan mengurangi tingkat partisipasi publik,” ujarnya.
Selain itu, masih terdapat usaha kampanye dari salah satu pasangan calon. Nurul mengatakan, ditemukan selebaran berbentuk koran bergambar pasangan calon di Bekasi Utara. Koran tersebut dibawa oleh koordinator saksi dari pasangan calon. “Koran berjumlah 15 eksemplar, artinya pembawanya berniat untuk mendistribusikannya,” kata Nurul.
Komisioner KPU Kota Bekasi Kanti Prayogo mengatakan, kekurangan surat suara terjadi di beberapa TPS, di antaranya di Bekasi Selatan, Bekasi Timur, dan Rawalumbu. Kekurangan terjadi karena kesalahan pengemasan, sehingga di wilayah lain justru kelebihan surat suara.
Di Kabupaten Bogor, Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Bogor Ridwan Arifin mengatakan, ada beberapa dokumen yang terlambat dikirim ke KPPS, yakni lembar formulir C1 Plano dan buku panduan KPPS.
“Pada beberapa kecamatan, petugas KPPS baru menerima buku panduan pada malam sebelum hari pemungutan suara. Seharusnya, sudah diterima sehari sebelumnya. Jadi petugas KPPS sulit mempelajarinya,” kata Ridwan ketika dihubungi di Bogor pada Rabu malam.
Ia juga mendapatkan laporan dugaan kampanye terselubung dengan adanya warga yang menerima pemberian susu kotak dari pihak tertentu. “Saya belum lihat apakah ada stempel atau stiker di kotak susu tersebut,” kata Ridwan.
Saat ini, petugas Panwaslu Kabupaten Bogor sedang merangkum seluruh laporan lapangan, diharapkan dalam beberapa hari dapat selesai.
Kini, lanjut Ridwan, Panwaslu berkonsentrasi mengawal pengiriman surat suara dari panitia pemungutan suara ke panitia pemilihan kecamatan. “Setelah itu juga mengawal sampai rapat pleno di KPU Kabupaten,” kata Ridwan.
Ketua KPU Kabupaten Bogor Haryanto Surbakti menilai penyelenggaraan pilkada lancar, tanpa hambatan berarti. Ia mengakui di beberapa TPS ditemukan surat suara yang kurang. Namun, hal tersebut telah diantisipasi dengan mengambil surat suara dari TPS yang berdekatan.
Menarik pemilih
Di sejumlah TPS, beragam daya tarik ditawarkan agar pemilih mau datang.
Di TPS 26 Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi, Kecamatan Bekasi Barat, warga mendesain TPS dengan tema Asian Games. Seluruh anggota KPPS mengenakan kostum olahraga. Beragam peralatan olahraga pun digantungkan sebagai hiasan di langit-langit TPS.
Ketua KPPS TPS 26 Tuyan mengatakan, selain dekorasi, mereka juga menyiapkan cinderamata bagi para pemilih. Sebanyak 200 pemilih yang datang awal mendapatkan sebuah dompet.
Warga tak segan menggunakan dana pribadi Rp 6 juta untuk membiayai kelengkapan TPS. Padahal, dana yang disediakan KPU adalah Rp 750.000 per TPS.
“Kami memilih tema dari peristiwa besar yang akan diselenggarakan oleh masyarakat Indonesia. Dari situ, kami berharap minat untuk mengikuti Pilkada bisa tinggi,” kata Tuyan.
Hasilnya, dalam tiga jam, sudah 400 orang yang mencoblos. Adapun DPT di TPS tersebut 573 jiwa.
Komisioner KPU Bekasi Nurul optimistis, partisipasi publik tahun ini meningkat. Berdasarkan hasil hitung cepat beberapa lembaga survei dan Desk Pilkada Pemerintah Kota Bekasi, partisipasi publik pada Pilkada 2018 mencapai 70 persen.
Dari Tangerang, Gamal Haryo Putro, Kepala Biro Hukum Persidangan dan Hubungan Kelembagaan Kemenko Polhukam yang juga Tim Desk Pilkada Pusat, mengatakan, berdasarkan hasil pantauan dengan Tim Desk Pilkada di Kota Tangerang, tingkat partisipasi warga sekitar 78 persen, bahkan lebih dari 80 persen. Kekhawatiran terhadap rendahnya partisipasi warga karena masih berlibur, tidak terjadi.
Di TPS 005 Kelurahan Sukahati Kabupaten Bogor, ada 47 warga di luar DPT yang menggunakan hak pilihnya. Jumlah tersebut jauh melampaui surat suara cadangan yang disediakan, yakni sebanyak 10 lembar untuk masing-masing pemilihan gubernur dan pemilihan bupati.
“Kalau seluruh warga dalam DPT datang untuk memilih, sudah pasti tidak cukup untuk warga yang tidak terdaftar ini,” kata Ma’mun, Ketua KPPS setempat.
Salah satu warga yang tidak terdaftar dalam DPT tersebut adalah Agus Suyanto (48). Agus mengatakan, ia dan istrinya tak terdaftar dalam DPT lantaran RT-nya saat ini adalah hasil pemekaran.
“Di RT yang lama kami tidak termasuk warga, sedangkan RT yang baru belum ada undangannya. Jadi kami diinstruksikan untuk pakai KTP-el atau surat keterangan pengganti KTP,” kata Agus.
Di Kota Depok, penggabungan sejumlah TPS di satu lokasi juga cenderung peningkatan partisipasi pemilih. Ini terjadi di RW 03, RW 04, dan RW 05 Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas.
Dalam perhitungan cepat di Kota Tangerang, pasangan tunggal wali kota-wakil wali kota Tangerang Arief R Wismansyah dan Sachrudin, menang dari kotak kosong dengan memeroleh 85,77 persen atau 615.974 suara.
Di Kabupaten Tangerang, penghitungan suara dari tim Ahmed Zaki Iskandar-Mad Romli, masih berlangsung. Zaki mengaku tidak khawatir dengan kotak kosong.