SEOUL, KAMIS — Menteri Pertahanan Amerika Serikat Jim Mattis memastikan komitmen untuk memberikan perlindungan keamanan kepada Korea Selatan. Komitmen ini termasuk mempertahankan jumlah keseluruhan pasukan keamanan AS yang ditempatkan di Semenanjung Korea. Saat ini tercatat 28.500 tentara AS berada di Korsel.
”AS tetap memegang komitmen akan melindungi Korsel dengan kemampuan militer dan diplomatik penuh, termasuk mempertahankan jumlah pasukan seperti sekarang,” kata Mattis ketika berkunjung ke Seoul, Korsel, Kamis (28/6/2018).
Mattis mempertahankan keputusan Presiden AS Donald Trump menghentikan latihan perang rutin AS dengan Korsel. Hal ini bertujuan memberikan kesempatan kepada para diplomat untuk berunding. Meski latihan sementara dihentikan, pasukan AS dan Korsel dipastikan Mattis akan tetap dalam posisi bersatu, waspada, dan siap siaga. Pada latihan militer sebelumnya, dilibatkan 17.500 tentara AS dan sedikitnya 50.000 tentara Korsel.
Dalam pernyataan tertulis Mattis dan Menhan Korsel Song Young-moo, disebutkan kedua pihak sepakat mengambil langkah membangun kepercayaan dan melanjutkan upaya perdamaian selama Korea Utara tetap bersedia berdialog. Meski Korut berkomitmen melucuti nuklir dan menghentikan program rudalnya, pernyataan tertulis Mattis menegaskan, sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Korut sebaiknya tetap diberlakukan sampai Korut terbukti mengambil langkah konkret melucuti rudal dan nuklirnya.
Korsel dan Jepang, yang berada dalam jangkauan rudal Korut, khawatir AS akan membuat kesepakatan dengan Korut yang bisa jadi malah akan mengancam kedua negara itu. Namun, Mattis telah memberikan komitmen perlindungan kepada kedua negara itu.
Kunjungan China
Sebelum ke Seoul, Mattis juga berkunjung ke China untuk membahas dugaan langkah militerisasi China di perairan Laut China Selatan. Presiden China Xi Jinping mempertahankan klaim China terhadap wilayah perairan itu.
AS tetap berkomitmen pada wilayah Indo Pasifik yang damai, aman, sejahtera, bebas, dan terbuka.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan China Wu Qian mengatakan, China dan AS mencapai konsensus penting untuk saling percaya, bekerja sama, dan mengelola risiko serta tantangan yang dihadapi keduanya. Wu juga menyebutkan, Menhan China Wei Fenghe telah menerima undangan untuk berkunjung ke AS tahun ini.
Hubungan AS dan China selama beberapa bulan terakhir diuji. Pada Mei lalu, Pentagon membatalkan undangan ke China untuk bergabung dalam latihan angkatan laut multinasional gara-gara langkah-langkah militer China di Laut China Selatan. Keputusan AS itu membuat Beijing kesal.
Masalah ini yang muncul dalam pertemuan Mattis dengan Wei. Selama ini, Mattis diketahui kerap membuat pernyataan publik yang keras tentang pandangan AS mengenai militerisasi China di Laut China Selatan. (REUTERS/AFP/AP)