JAKARTA, KOMPAS — Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, kembali beroperasi normal pada Jumat (29/6/2018) sejak pukul 14.30 Wita. Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau AirNav Indonesia menerbitkan notice to airmen Nomor A2551/18 yang menginformasikan kepada para pemangku kepentingan penerbangan di dunia tentang pembukaan kembali Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia Didiet KS Radityo mengatakan, ”Keputusan membuka kembali Bandara Ngurah Rai diambil pada rapat koordinasi yang dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan penerbangan di Denpasar yang dipimpin oleh Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV.”
Didiet mengatakan, menurut data yang dipaparkan oleh Station Meteorologi Kelas I Ngurah Rai, abu vulkanik hasil erupsi setinggi 23.000 kaki yang mengarah ke barat daya dengan kecepatan 15 knot terindikasi tidak menutupi ruang udara Bandara I Gusti Ngurah Rai.
”Data yang diambil pukul 13.25 menyatakan bahwa sebaran volcanic ash (abu vulkanik) tidak menutupi kordinat Bandara Ngurah Rai,” ujar Didiet.
Berdasarkan data terkini dan diskusi dengan seluruh pihak penerbangan, rapat tersebut merekomendasikan untuk membuka kembali Bandara Ngurah Rai.
”Seluruh layanan navigasi penerbangan pada rute-rute penerbangan, baik domestik maupun internasional, yang terdampak abu vulkanik diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu keselamatan penerbangan. Seluruh jadwal penerbangan dari dan ke Bandara Ngurah Rai akan kembali diperbarui datanya, menyesuaikan dengan kondisi terkini,” ujarnya.
Didiet mengatakan, AirNav Indonesia menyiagakan penuh personel navigasi penerbangan dan seluruh peralatan pendukung, serta terus memonitor dengan ketat seluruh perkembangan yang terjadi terkait aktivitas Gunung Agung. Koordinasi dengan BMKG dan PVMBG serta pengamatan Darwin Volcanic Ash Advisory Center (DVAAC) terus dilakukan secara intensif.
Sebelumnya AirNav Indonesia menerbitkan NOTAM kepada pihak-pihak terkait tentang penutupan Bandara Ngurah Rai pada Jumat sejak pukul 03.00 hingga pukul 19.00. Sebanyak 226 pergerakan pesawat dari dan menuju Bandara Ngurah Rai sempat terdampak akibat penutupan itu.
Sejak Kamis malam, AirNav Indonesia telah melakukan contingency plan terkait dengan sebaran abu vulkanik akibat erupsi Gunung Agung. Rute penerbangan yang sempat terdampak sebaran abu vulkanik antara lain G-578, W-46, M-522, G-464, W-45, M-635 dan W-33. Kini, penerbangan sudah pulih kembali.