Jepang, satu-satunya wakil Asia yang tersisa di Piala Dunia 2018, terus mengasah diri di markasnya di Kazan. Tim ”Samurai Biru” akan mengandalkan kolektivitas dan daya juang pemain untuk menghadapi pasukan ”generasi emas” Belgia.
KAZAN, KOMPAS Skuad ”Samurai Biru” menggeber latihan di markasnya, yaitu pusat latihan klub Rubin Kazan yang berada di utara kota Kazan, Sabtu (30/6/2018). Para pemain Jepang, seperti Keisuke Honda dan Maya Yoshida, terlihat sangat bersemangat dan serius menjalani latihan itu. Para pemain dan jajaran staf pelatih bahkan sempat membentuk lingkaran dan berbincang serius selama 10 menit jelang latihan.
Puluhan wartawan, termasuk Kompas, hanya diperkenankan mengintip 15 menit awal latihan itu atau hingga selesainya pemanasan. Selebihnya, latihan tersebut dilakukan tertutup. Pada latihan itu, hanya satu pemain Jepang, yaitu Shinji Okazaki, yang absen. Penyerang Jepang itu berlatih terpisah. ”Ia masih menjalani pemulihan cedera betis,” ungkap Akira Nishino, pelatih timnas Jepang, seusai latihan.
Timnas Jepang tak diunggulkan saat menghadapi Belgia, tim bertabur bintang, pada duel babak 16 besar di Stadion Rostov, Rostov-on-Don, Selasa (3/7) pukul 01.00 WIB. Jepang bahkan dianggap beruntung karena lolos ke babak 16 besar dengan keunggulan tipis, yaitu faktor koleksi kartu kuning, dari Senegal di Grup H. Mereka lolos sebagai runner-up Grup H, sedangkan Belgia juara Grup G dengan nilai sempurna, yaitu sembilan poin.
”Beruntung? Di dalam hidup, kita semua membutuhkan keberuntungan. Jika tidak, bisa saja Anda celaka kapan saja di luar sana. Namun, yang pasti, kami sangat bersemangat saat ini. Lolos dari penyisihan grup, yang menjadi target utama kami, telah dilampaui dengan sangat baik. Saat ini kami ingin berusaha menikmatinya. Saya bisa menjanjikan, kami akan tampil sebaik mungkin,” ujar Yoshida menjawab pertanyaan Kompas.
Bek Jepang yang berkarier di Liga Primer Inggris itu mengakui Belgia adalah lawan yang sangat berat. Barisan pemain Belgia seperti Eden Hazard, Romelu Lukaku, dan Kevin De Bruyne bakal merepotkan barisan pertahanan Jepang. Belgia adalah tim yang garang di Piala Dunia sejauh ini. Mereka telah mengemas sembilan gol atau rata-rata tiga gol per laga. Enam gol di antaranya tercipta dari Lukaku dan Hazard.
”Secara individu, mereka lebih baik dari kami. Itu jelas 100 persen. Pemain seperti Lukaku dan Hazard bisa memberikan perbedaan. Namun, sebagai unit, kami berharap dapat menciptakan perbedaan besar juga. Terkadang, kolektivitas dapat mengalahkan (kekuatan) individual. Jadi, saya berharap kami bisa mengorganisasi permainan dengan sangat baik nantinya,” tutur Yoshida.
Ia pun meminta dukungan tidak hanya dari warga Jepang, tetapi juga semua warga Asia. ”Kami mewakili Asia. Jadi, kami berharap mereka mendukung kami. Jika kami bisa menang, itu mimpi yang menjadi kenyataan. Itu sekaligus menjadi sejarah baru bagi sepak bola Jepang. Siapa yang bisa menebak (masa depan)?” ujar Yoshida penuh harap.
Dalam sejarah keikutsertaan di Piala Dunia, yaitu sejak 1998, tim Samurai Biru belum pernah menjejak perempat final. Prestasi terbaik mereka adalah mencapai babak 16 besar seperti pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan serta Piala Dunia 2002 di Jepang dan Korea Selatan. ”Kami bakal berjuang habis-habisan sebagai tim untuk meraih mimpi itu (lolos ke perempat final),” ucap Yoshida.
Jepang sempat dikritik saat menghadapi Polandia pada laga pamungkas penyisihan grup. Mereka seolah tampil tanpa daya juang dan dibungkam 0-1. Pada laga itu, pelatih Nishino mengistirahatkan sejumlah pemain utama, seperti Honda dan Shinji Kagawa. Nishino berjanji akan menampilkan permainan berbeda saat melawan Belgia.
Nishino mengakui, ia sempat ”berjudi” dengan menyimpan sejumlah pemain utama agar timnya tampil lebih bertenaga dan segar saat menghadapi Belgia. ”Dalam dua edisi Piala Dunia sebelumnya, kami kelelahan di penyisihan grup. Saya ingin tim ini melakukan hal berbeda ketimbang masa lalu. Jika pada laga sebelumnya kami hanya berlari sepuluh menit, besok kami bakal terus berlari 90 menit,” ujarnya diiringi tawa.