TOKYO, SENIN - Kaisar Akihito (84) membatalkan semua tugas resminya karena sakit. Salah satu tugas resmi yang dibatalkan adalah rencana pertemuannya dengan Putri Ayako – putri dari salah satu sepupunya, Pangeran Takamado. Pertemuan itu digelar untuk mendengarkan rencana pertunangan Putri Ayako.
Badan Rumah Tangga Kekaisaran mengatakan, Permaisuri Michiko, Senin (2/7/2018) memanggil dokter istana setelah mendapati Kaisar Akihito berkeringat deras.
Dari gejala yang tampak, seperti pusing dan mual, Kaisar Akihito didiagnosis terserang anemia otak. Kantor Berita Jepang, NHK menyebutkan, aliran darah ke otak tidak mencukupi.
Badan Rumah Tangga Kekaisaran mengatakan, Kaisar mulai tiba-tiba sakit sekitar pukul 04.00. Saat ini, dokte terus memantau kondisi Kaisar Akihito. Badan Rumah Tangga Kekaisaran mengatakan, kondisi Kaisar saat ini telah stabil.
Mundur
Awal Desember tahun 2017 lalu, Kaisar Akihito mengumumkan akan turun dari Tahta Chrysanthenum pada 30 April 2019. Salah satu alasan yang dikemukakannya adalah masalah kesehatan. Kaisar Akihito pernah menjalani operasi jantung dan perawatan untuk kanker prostat.
Setelah mundur pada 30 April 2019 nanti, Putra Mahkota Naruhito akan menggantikannya.
Dalam sejarah Kekaisaran Jepang, keputusan untuk turun tahta sangat jarang terjadi. Peristiwa turun tahta pernah terjadi – terakhir kali – pada 200 tahun lalu. Mendiang Kaisar Hirohito – ayah dari Kaisar Akihito – menduduki tahta kekaisaran hingga akhir hayatnya. Beliau meninggal pada tahun 1989 karena sakit.
Dulu Kaisar Jepang dianggap sebagai personifikasi ilahi. Namun saat ini, oleh konstitusi, kaisar didefinisikan sebagai “simbol negara dan kesatuan rakyat”. Ia tidak memiliki kekuatan politik.