Setelah tiga kali diperpanjang sejak 18 Juni, pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun akan diakhiri Selasa (3/7/2018). Saat itu akan digelar pula doa bersama. Keluarga pun ikhlas.
SIMALUNGUN, KOMPAS Pencarian korban tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun di Danau Toba akan berakhir Selasa (3/7/2018). Langkah itu dilakukan karena berbagai upaya selama 14 hari pencarian tak membuahkan hasil. Pekan lalu, hasil tangkapan alat wahana bawah air (remotely operated vehicle/ROV) tampak bangkai kapal, jasad, dan sepeda motor di kedalaman 453 meter.
Hingga Minggu (1/7), pencarian korban masih terkendala keterbatasan alat, angin kencang, dan kedalaman danau 430-450 meter. Alat penangkap visual bawah air (ROV) yang digunakan juga rusak. ”Membutuhkan waktu lebih dari tiga minggu untuk mendatangkan alat yang lebih canggih. Kalaupun sudah ada, diragukan bisa mengevakuasi jenazah. Sebab, sudah 14 hari jenazah di dalam danau,” kata Direktur Operasi Basarnas Bambang Suryo Aji di Simalungun, Minggu.
Kemarin dilakukan pertemuan melibatkan keluarga korban, Pemkab Simalungun, Badan SAR Nasional, dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) di Kantor Bupati Simalungun. Dalam pertemuan itu disampaikan masa pencarian korban akan diakhiri pada hari Selasa setelah diperpanjang tiga kali.
Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan dan Kesiapsiagaan Basarnas Nugroho Budi Wiryanto mengatakan, setelah Selasa, operasi akan tetap ada, tetapi dalam skala lokal, bukan nasional. Masih ada tim gabungan di sekitar lokasi pencarian.
Tetap penyelidikan
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono juga mengemukakan, meski kapal tak diangkat, penyelidikan akan dilakukan, berdasarkan data serta foto-foto KM Sinar Bangun yang beredar. Nantinya, akan dihasilkan rekomendasi kepada berbagai pihak agar insiden serupa tak terulang.
Sejumlah anggota keluarga korban sempat keberatan terkait keputusan penghentian pencarian itu. Mereka meminta tim SAR gabungan tetap mencari meski jasad yang ditemukan sudah tak utuh lagi.
Akan tetapi, beberapa keluarga korban lain sudah mengikhlaskan. ”Kami mencoba tak larut dalam kesedihan, saya sudah ikhlas,” ujar Mamin (53), warga Pematang Sidamanik, yang kehilangan dua anak, menantu, dan cucunya.
Bupati Simalungun JR Saragih menyatakan akan dibangun monumen di tepi Danau Toba sebagai upaya mengenang tragedi itu. Menurut rencana, Selasa, dilakukan doa dari berbagai agama, dilanjutkan tabur bunga ke Danau Toba, lalu dilakukan peletakan batu pertama monumen di sekitar Pelabuhan Tigaras.
KM Sinar Bangun tenggelam di Danau Toba dalam perjalanan dari Pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir, ke Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Senin (18/6/2018). Hingga kemarin, korban hilang dilaporkan 164 orang, korban yang ditemukan 24 orang, dan tiga orang di antaranya meninggal.