Sistem Ganjil-Genap Diharapkan Bisa Melancarkan Asian Games
Oleh
PASCAL S BIN SAJU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perluasan pembatasan kendaraan dengan sistem ganjil-genap pada saat diberlakukan secara resmi nanti diharapkan bisa memberikan kelancaran dan kenyamanan bagi atlet, ofisial, dan tamu Asian Games XVIII.
Pada hari pertama uji coba, Senin (2/7/2018), petugas melakukan sosialisasi kepada pengendara yang melintas di simpang Pancoran, Jakarta Selatan. Banyak pengendara yang bingung dan tidak mengetahui adanya pembatasan kendaraan, tetapi tidak ada penilangan.
Petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta melakukan sosialisasi. Mereka membagikan selebaran berisi peta jalan atau kawasan yang akan menerapkan sistem ganjil-genap, rute alternatif, dan jalur bus transjakarta.
”Minggu pertama (Juli) ialah sosialisasi. Pengendara yang melanggar masih dibiarkan. Setelah sosialisasi, ada peringatan. Setelahnya lagi pengalihan, yakni pengendara yang melanggar akan diarahkan ke rute alternatif,” kata Kepala Dishub DKI Jakarta Andri Yansyah kepada pers, Senin.
Perluasan pembatasan sistem ganjil-genap baru resmi diberlakukan pada 1 Agustus 2018. Pada saat itu, pengendara yang melanggar dikenai sanksi. ”Kalau denda, besarnya Rp 500.000. Kalau kurungan, dua bulan,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusuf.
Terdapat 49 titik perluasan pembatasan sistem ganjil-genap yang dipantau. Di setiap titiknya dijaga empat petugas Dishub DKI Jakarta dan empat petugas Dirlantas Polda Metro Jaya.
Asian Games
Pembatasan tidak hanya berlaku di Jalan Jenderal Sudirman, MH Thamrin, dan Gatot Subroto. Kini pembatasan kendaraan dengan nomor pelat ganjil-genap meluas ke Jalan S Parman, HR Rasuna Said, MT Haryono, DI Panjaitan, A Yani, dan Metro Pondok Indah.
Perluasan dilakukan karena jalan-jalan tersebut merupakan jalan utama yang dilalui atlet serta ofisial Asian Games XVIII. Dengan perluasan tersebut, diharapkan perjalanan atlet dari Wisma Atlet ke arena pertandingan lancar.
Selain atlet dan ofisial, ada pula para tamu asing yang memberi dukungan bagi atlet mereka. ”Perluasan pembatasan ganjil-genap membuat para tamu dapat bepergian dengan aman dan nyaman. Kita harus memberikan pelayanan yang terbaik untuk para tamu,” kata Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono.
Dampak positif lainnya adalah pengurangan karbon dioksida. Hal tersebut membuat atlet dapat tampil prima saat bertanding.
”Kalau karbon dioksida berhasil ditekan, udara jadi bersih sehingga atlet merasa bugar. Kesehatannya tidak terganggu. Ia pun bisa bertanding dalam kondisi prima,” kata Bambang sambil berharap kandungan karbon dioksida bisa ditekan menjadi 26,6 persen.
Terkait dengan perluasan pembatasan ganjil-genap ini, masyarakat yang hendak menonton pertandingan Asian Games tidak perlu khawatir sebab sudah disediakan 57 bus yang dapat mengantarkan masyarakat ke tempat arena pertandingan. Naik bus tersebut gratis.
Melalui perluasan pembatasan ganjil genap, masyarakat diharapkan mau beralih ke angkutan umum sehingga bisa mengurangi kemacetan. Dishub DKI Jakarta telah menyiapkan 45 trayek yang terintegrasi dengan koridor bus transjakarta. Setiap trayek dilalui 10 bus pengumpan.
Ditanya soal kemungkinan masyarakat yang lebih memilih ojek dalam jaringan (daring), Andri menjawab, ”Kami sudah berusaha untuk menyediakan fasilitas. Pilihan di tangan masyarakat.”(E24)