SAMARA, SENIN - Brasil menjaga ambisi mengangkat trofi keenam Juara Dunia setelah menyingkirkan Meksiko 2-0 di babak perdelapan final Piala Dunia 2018 di Samara Arena, Samara, Rusia, Senin (2/7/2018) malam WIB. Brasil kembali menampilkan permainan energik dengan umpan-umpan kreatif dan manuver bak liukan penari samba saat mengakhiri mimpi Meksiko meraih quinto partido, laga kelima, alias perempat final Piala Dunia.
Gol kemenangan Brasil dicetak oleh Neymar pada menit ke-51 memanfaatkan umpan silang penyerang sayap Willian. Itu gol kedua Neymar di Rusia sekaligus ke-57 bersama timnas Brasil. Neymar masih mungkin mengejar rekor gol Pele di timnas dengan 77 gol, dan Ronaldo dengan 62 gol.
Neymar juga membuat asis untuk kelahiran gol kedua Brasil melalui Roberto Firmino pada menit ke-88. Neymar menjadi nyawa permainan Brasil. Di Rusia, dia menjadi pemain dengan tembakan terbanyak, 23, dan 12 di antaranya tepat ke gawang. Dia juga menciptakan peluang gol terbanyak bagi rekan-rekannya, 16.
Namun, peran sentral itulah yang membuat Neymar menjadi pemain yang paling banyak dilanggar, 23 kali di Piala Dunia 2018. Ini berbahaya bagi Brasil, karena di Piala Dunia 2014 dia juga sering dilanggar, hingga cedera tulang punggung saat melawan Kolombia di perempat final. Tanpa Neymar di semifinal empat tahun lalu, Brasil dihajar Jerman 1-7. Jika Brasil kembali kehilangan Neymar di Rusia, perburuan gelar keenam juara dunia bisa berat.
Kini, Neymar dan kawan-kawan akan fokus memulihkan kondisi fisik untuk laga perempat final. Tim ”Samba” akan akan menghadapi pemenang laga antara Belgia dan Jepang yang berlangsung Selasa dini hari tadi di Rostov Arena, Rostov-On-Don.
Jika tidak ada kejutan besar, Belgia diyakini akan menjadi lawan Brasil di perempat final. Berdasarkan statistik pertemuan, Brasil menang 3 laga dan kalah 1 laga dari Belgia. Sedangkan kontra Jepang, Brasil sangat dominan dengan 10 kali menang dan 2 kali seri.
Meski statistik berpihak pada Brasil, skuad Samba tetap waspada. Belgia yang dilatih Roberto Martinez merupakan generasi emas yang amat haus prestasi. Skuad yang dibawa ke Rusia sudah matang, karena tampil di Piala Dunia 2014 dan Piala Eropa 2016.
Belgia juga memiliki banyak pemain kreatif seperti Kevin De Bruyne dan Axel Witsel. Tusukan lini serang juga berbahaya dengan striker Romelu Lukaku yang telah mengemas 4 gol, penyerang sayap Eden Hazard dengan 2 gol, dan Dries Mertens dengan satu gol, sebelum melawan Jepang.
Generasi Emas Belgia itu termotivasi untuk memenangi Piala Dunia. Di satu sisi, Brasil yang memiliki sejarah panjang di Piala Dunia sekaligus skuad penuh bintang, dituntut meredam ambisi permainan cepat dan terorganisir Belgia.
Skenario kedua, jika Jepang yang lolos, Brasil juga harus mewaspadai ”Samurai Biru” yang bersemangat. Serangan balik mereka berbahaya.
Permainan cantik
Siapa pun lawan di perempat final, Brasil akan diunggulkan setelah permainan cantik dan kolektif saat menundukkan Meksiko 2-0. Saat para pemain Brasil bergembira di akhir laga, skuad Meksiko meratapi nasib mereka yang tak bisa melangkah lebih jauh dari 16 besar di tujuh Piala Dunia terakhir atau sejak 1994.
”Bisa bermain pada level permainan yang sama dengan tim seperti Brasil, menunjukkan Meksiko tim yang bagus. Kami hanya tidak memiliki kualitas ekstra yang mereka miliki di depan gawang,” ujar pelatih Meksiko Juan Carlos Osorio di situs FIFA.
Permainan cantik ”joga bonito” itulah yang membuat
Brasil merajai sepak bola dunia. Mereka menjuarai Piala Dunia 1958, 1962, 1970, 1994, dan terakhir 2002. Kini, mereka ingin mengakhiri penantian 16 tahun untuk meraih gelar keenam.
Di Rusia, tim asuhan pelatih Tite ini datang dengan ambisi tinggi. Brasil ingin menjaga martabat sebagai negeri utama sepak bola. Kontra ”El Tricolor”, Tite kembali memainkan formasi 4-2-3-1. Hanya satu perubahan dalam skuad yakni mengganti bek kiri Marcelo yang cedera punggung dengan Felipe Luis.
Di laga ini, Willian menjadi teror lini belakang Meksiko Brasil agresif menekan dalam 25 menit awal laga. Sedangkan Casemiro menjadi penjaga keseimbangan antarlini. Namun, Casemiro bakal absen di perempat final karena akumulasi kartu kuning.