Hati-hati, Polusi Udara Diduga Menjadi Salah Satu Faktor Pemicu Diabetes
Oleh
Elok Dyah Messwati
·2 menit baca
Penyakit diabetes ternyata tak hanya disebabkan oleh konsumsi karbohidrat atau gula yang tinggi. Polusi udara juga menjadi penyebab satu dari tujuh kasus baru diabetes pada 2016. Sebuah penelitian di AS menemukan bahwa meskipun berlangsung pada level rendah, polusi tetap saja meningkatkan kemungkinan berkembangnya penyakit kronis tersebut.
Diabetes terutama dikaitkan dengan faktor gaya hidup, seperti diet dan pola makan. Namun, penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Washington di St Louis, AS, menyatakan polusi juga memainkan peran utama dalam munculnya diabetes.
Studi ini memperkirakan bahwa polusi berkontribusi terhadap 3,2 juta kasus diabetes baru secara global pada 2016. Hal itu berarti, sekitar 14 persen dari semua kasus diabetes baru secara global pada 2016 muncul antara lain karena faktor polusi.
”Penelitian kami menunjukkan hubungan yang signifikan antara polusi udara dan diabetes secara global,” kata Ziyad Al-Aly, peneliti senior dalam proyek penelitian tersebut.
Menurut hasil penelitian tersebut, polusi dianggap mengurangi produksi insulin tubuh dan mencegah tubuh dari mengubah glukosa darah menjadi energi yang dibutuhkan tubuh agar tetap sehat.
Peningkatan risiko
Al-Aly mengatakan, penelitian yang diterbitkan dalam Lancet Planetary Health itu menemukan peningkatan risiko, bahkan dengan tingkat polusi udara yang saat ini dianggap aman oleh Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) AS dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
”Ini penting karena banyak kelompok pelobi industri berpendapat bahwa level polusi saat ini terlalu ketat dan harus diperlonggar. Bukti menunjukkan bahwa level saat ini masih belum cukup aman dan perlu diperketat,” ujarnya.
Para peneliti bekerja dengan para ilmuwan di Pusat Epidemiologi Klinikal di Badan Urusan Veteran. Mereka memeriksa data dari 1,7 juta veteran AS yang tidak memiliki riwayat diabetes dan mereka diikuti selama rata-rata 8,5 tahun.
Informasi pasien yang berasal dari para veteran tersebut kemudian dibandingkan dengan informasi kualitas udara untuk memeriksa hubungan antara polusi dan risiko diabetes. Para ilmuwan menemukan risiko terkena diabetes ”menunjukkan hubungan yang kuat dengan polusi udara”.
Mereka kemudian merancang sebuah model untuk mengukur risiko diabetes atas tingkat polusi yang berbeda dan menggunakan data tahunan dari studi Global Burden of Disease di seluruh dunia untuk memperkirakan prevalensi diabetes yang disebabkan oleh udara yang buruk.
Diabetes memengaruhi lebih dari 420 juta orang di seluruh dunia dan merupakan salah satu penyakit yang paling cepat berkembang di dunia. (AFP)