PT Distributor Motor Indonesia (DMI)—pemegang merek Royal Enfield (RE) di Indonesia, menyediakan dua tipe motor untuk dijajal para jurnalis dalam hajatan Riding Experience Royal Enfield Jakarta-Bandung, awal April 2018 lalu.
Dua motor itu adalah Royal Enfield Classic 500 dan Royal Enfield Bullet 500. Kedua tipe motor ini hanya dibedakan dari teknologi pengkabutan bahan bakar dan sedikit fitur desain.
Bullet masih menggunakan karburator, jok bertingkat untuk berboncengan dengan desain menyatu, desain lengkung busur spatbor belakang bagian bawah yang rata di bagian tengah serta posisi setang yang lebih tinggi. Bagi yang gemar mengulik mesin karburator dan suara letupan “backfire” knalpot khas motor tua, maka Bullet bisa menjadi pilihan tunggangan.
Adapun Classic 500 yang dibekali mesin injeksi menawarkan gaya klasik yang lebih kental dengan jok depan berperedam per yang terpisah dengan jok belakang.
Ciri klasik yang kuat juga dimunculkan pada kedua varian dari desain lampu utama, belakang, dan lampu sein yang membulat dan masih menggunakan bohlam, dan hampir keseluruhan material bodi, seperti tangki, spatbor bodi samping terbuat dari logam. Selain itu juga masih tersedia tuas starter kaki pada kedua tipe tersebut.
Kesederhanaan adalah kesan pertama yang akan dirasakan pada fitur dan penampilan motor klasik RE. Pada panel instrumen hanya terdapat speedometer analog, dan lampu indikator fungsi kelistrikan motor minus tachometer.
Indikator bensin pun simpel tanpa jarum meteran atau pun indikator lain, hanya lampu ikon yang akan menyala saat persediaan bensin di tangki sudah menipis dan menyisakan sisa jarak pengendaraan sekitar 60 kilometer hingga berhenti.
Simplisitas teknologi motor klasik ini membuatnya minim perawatan. Hal ini lah yang dicari peminat motor klasik modern yang tak mau repot dengan kerumitan perawatan mesin motor tua.
Penggunaan “push rod” pada mesin untuk menggerakkan katup yang berefek pada getaran mesin khas motor lawas masih digunakan pada varian klasik RE dan menjadi salah satu karakternya. Seiring perkembangan zaman dan teknologi mesin motor, push rod jarang digunakan dan digantikan rantai keteng (timing chain) untuk meminimalisir getaran.
Meskipun sederhana, mesin Classic 500 dan Bullet 500 sudah dilengkapi dengan teknologi busi kembar yang mengoptimalkan efisiensi bahan bakar. Pada data teknis yang dirilis oleh komunitas pengguna RE Classic 500 di situs resmi RE, konsumsi BBM bervariasi antara 28 km per liter hingga 34 km per liter tergantung kondisi perjalanan. Relatif irit untuk ukuran motor besar ini. (RZF)