SAINT PETERSBURG, SELASA Keliru melabeli Swedia sebagai kuda hitam. Penjegal Belanda dan Italia di babak kualifikasi Eropa ini dengan gagah berani menembus perempat final Piala Dunia 2018 setelah menang 1-0 atas Swiss, Selasa (3/7/2018) malam WIB di Stadion Saint Petersburg, Saint Petersburg, Rusia. Pertahanan kokoh dan serangan balik efektif menjadi kunci Swedia mengarungi misi mengulang prestasi saat menjadi finalis Piala Dunia 1958 di kandang sendiri, atau menempati posisi ketiga pada Piala Dunia Brasil 1950 dan Amerika Serikat 1994.
Gol teramung tim ”Blagult”, atau biru kuning, ini terjadi pada menit ke-66 lewat tendangan Emil Forsberg. Bintang Swedia itu memanfaatkan rongga pertahanan Swiss yang ditinggal Stephan Lichtsteiner dan Fabian Schaer untuk melepaskan tendangan keras. Arah bola berubah terkena kaki bek Manuel Akanji sehingga kiper Swiss, Yann Sommer, mati langkah.
Swedia berpeluang menambah gol sebelum laga usai. Namun, pada menit ke-95, tendangan bebas penyerang Ola Toivonen di luar kotak penalti digagalkan Sommer.
Kemenangan Swedia ini membuat catatan pertemuan kedua tim seimbang, masing-masing membukukan 11 kemenangan dan tujuh laga berakhir seri.
Saat laga berlangsung, pemain pengganti Gustav Svensson, yang diturunkan sejak awal menempati posisi Sebastian Larsson yang terkena akumulasi kartu, bermain cukup baik mengimbangi tekanan lini tengah Swiss. Swedia tampil seperti saat menang atas Meksiko, 3-0, dengan pertahanan rapat dan serangan balik cepat.
Cara itu kembali teruji untuk menghentikan gelombang serangan Swiss yang dimotori Xherdan Shaqiri dan Granit Xhaka. Tim asuhan Janne Andersson ini berhasil membuat para pemain Swiss frustrasi. Seperti diutarakan Andersson sebelum laga, tim asuhannya tidak perlu memeragakan sepak bola indah. Swedia tahu bagaimana bertahan dan menyerang balik secara mangkus dan sangkil.
Bagi Swiss, kekalahan itu menggenapi kegelisahan Pelatih Vladimir Petkovic. ”Kalau kami tak bisa membongkar pertahanan mereka, celaka,” katanya sebelum laga.
Skenario
Keberhasilan ini membawa Swedia ke perempat final untuk kelima kalinya dari 12 partisipasi di Piala Dunia. Di delapan besar, Swedia akan menghadapi Inggris atau Kolombia yang berhadapan Rabu dini hari ini di Stadion Spartak, Moskwa.
Pergerakan striker Harry Kane menjadi hal yang perlu diwaspadai Swedia jika menghadapi Inggris. Dari tiga laga penyisihan, kapten tim Tiga Singa ini mencetak lima gol dan memuncaki daftar pencetak gol terbanyak. Dua gol di antaranya dari titik penalti ke gawang Panama. Karena itu, para pemain belakang Swedia tak boleh ceroboh menjegal pemain Inggris di kotak penalti.
Memasukkan 8 gol dan kemasukan 3 gol selama penyisihan menunjukkan tajamnya daya serang Inggris yang didominasi pemain muda. Serangan mereka mengombinasikan ketenangan Jordan Henderson dengan kreativitas dan kecepatan Jesse Lingard, Raheem Sterling, dan Dele Alli untuk menusuk melalui sayap. Adapun bek tengah John Stone dalam duel udara.
Jika Inggris gagal di tangan Kolombia, Swedia perlu menjaga ketat kreativitas gelandang serang James Rodriguez. Penyerang Radamel Falcao alias El Tigre juga masih haus kemenangan karena baru mencetak satu gol. Di lini pertahanan, bek tengah Yerry Mina menjadi pemain kunci. Kontribusi dua gol di dua laga menandakan sosok 23 tahun dan bertinggi 194 sentimeter ini juga rajin membantu serangan. (AFP/REUTERS/BRO)