JAKARTA, KOMPAS — Badan Pengatur Transportasi Jabodetabek mempersiapkan sekitar 400 bus untuk melayani masyarakat Jakarta dan juga wisatawan mancanegara yang akan menyaksikan Asian Games 2018.
Sekitar setengah dari jumlah tersebut disiagakan untuk mengakomodasi pengguna mobil pribadi yang terdampak perluasan sistem ganjil-genap. Integrasi layanan menjadi penting.
Kepala BPTJ Bambang Prihartono, Selasa (3/7/2018), mengatakan, Asian Games 2018 menjadi momentum untuk coba mengubah perilaku masyarakat menjadi lebih menggunakan transportasi umum.
Paket kebijakan yang direncanakan untuk diterapkan BPTJ dinilai cukup membatasi pergerakan pengguna mobil pribadi. Salah satu kebijakan yang paling menonjol adalah perluasan sistem ganjil-genap di jalan arteri antara lain di Tomang, Cawang, Cempaka Putih, dan Pondok Indah. Durasi pemberlakuan sistem tersebut pun jauh lebih lama, yakni dari pukul 06.00 sampai dengan pukul 21.00.
”Dari pengalaman sebelumnya di ruas Tol Jakarta-Cikampek dan Jagorawi, pemberlakuan sistem ganjil genap bisa mengurangi jumlah kendaraan sebesar 30 persen,” kata Bambang ketika ditemui di kantornya.
Untuk mengakomodasi penumpang yang beralih dari mobil pribadi, BPTJ telah menyiapkan bus dan kantong parkir di beberapa tempat yang dinilai strategis.
Sebanyak 204 bus disiapkan untuk melayani masyarakat dari satu titik kantong parkir ke pusat kesibukan Jakarta. Contohnya, untuk ruas Jalan Gatot Subroto, Mal Taman Anggrek akan dijadikan titik park and ride untuk 36 bus dengan tujuan Mal Cipinang Indah, Mal Kelapa Gading, Terminal Pulogadung, Terminal Pasar Rebo, dan Mal Basura City. Titik park and ride lainnya adalah PRJ Kemayoran, ITC Cempaka Mas, kampus UKI/PGC Cililitan, Mal Metro Pondok Indah, Monas, dan Terminal Blok M.
Bambang menilai, moda transportasi bus cocok digunakan untuk menampung limpahan masyarakat yang berpindah dari mobil pribadi. Sebab, moda transportasi massal lainnya, seperti kereta listrik commuter line, dinilai Bambang, sudah terlampau padat.
Menanggapi upaya ini, Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus mengatakan, integrasi layanan transportasi publik dengan akses bagi pejalan kaki penting untuk segera diwujudkan pada waktu persiapan Asian Games yang masih tersisa.
Guna melayani wisatawan mancanegara datang sebagai suporter negara masing-masing di Asian Games, Bambang mengatakan, layanan bus gratis dari beberapa hotel di Jakarta menuju berbagai arena pertandingan juga telah disiapkan.
Hotel-hotel ini dibagi menjadi beberapa kluster berdasarkan lokasinya dan setiap kluster akan dilayani oleh sejumlah bus. Berdasarkan data yang dimiliki BPTJ, sekitar 170.000 wisatawan diperkirakan datang dalam rangka Asian Games.
”Untuk itu, total keseluruhan akan ada sekitar 87 bus yang akan kami siapkan,” kata Bambang.
Sebanyak 87 bus ini akan dibagikan kepada lima kluster hotel. Kluster 1 mencakup empat hotel di kawasan Sudirman Central Business District (SCBD), yakni JW Mariott, Manhattan, Park Lane, dan Grand Melia. Kluster 2 berada di kawasan Senayan dengan Hotel Mulia, Ritz-Carlton, dan Crowne. Kluster 3 mencakup hotel di kawasan Sudirman, yakni Intercon, Sahid, Le Meridien, Four Seasons, dan Shangri-La.
Kluster 4 berada di sekitaran Thamrin, dengan hotel Grand Hyatt, Kempinski, Sari Pan Pacific, dan Milenium. Kluster 5 berada di kawasan utara Monas atau Lapangan Banteng, dengan Hotel Borobudur, Arya Duta, dan Alila.
Integrasi transportasi dinilai penting sehingga BPTJ juga menganjurkan kepada masyarakat untuk menggunakan aplikasi ponsel pintar, seperti Moovit dan Ompreng.com. ”Dengan Moovit, kita bisa mengetahui moda apa saja yang harus diambil untuk tiba di tujuan. Sementara Ompreng.com bisa memesan tempat duduk di angkutan umum,” kata Bambang.