MOSKWA, RABU — Inggris mematahkan kutukan selalu kalah dalam adu penalti di pentas Piala Dunia. Tempelak itu runtuh saat Inggris menang 4-3 (1-1) atas Kolombia dalam tarung tendangan 12 pas pada perdelapan final Piala Dunia 2018 di Stadion Spartak, Moskwa, Rusia, Rabu (4/7/2018) pagi WIB.
Tos-tosan terpaksa ditempuh skuad ”Tiga Singa” dan ”Los Cafeteros” setelah kedua tim bermain imbang 1-1 sampai melewati babak perpanjangan waktu 2 x 15 menit. Inggris unggul terlebih dahulu lewat tendangan penalti kapten dan penyerang Harry Kane pada menit ke-57. Kolombia menyamakan skor melalui tandukan bek Yerry Mina saat injury time babak kedua.
Pelatih Kolombia Jose Pekerman, seusai laga, mengaku sedih dengan kekalahan karena laga diselesaikan melalui adu penalti. Kolombia berambisi tinggi untuk memenangi laga demi setidaknya menyamai capaian perempat final di Piala Dunia 2014 Brasil. ”Kami menempuh banyak hal untuk terus melaju. Piala Dunia tetap amat sulit dijalani,” katanya.
”Skuad kami pemberani dan petarung tanpa menyerah. Kami pantang melempar handuk ketika menghadapi lawan. Kami punya pikiran dan tindakan yang sudah benar,” ujar Pekerman yang yakin akan perkembangan timnya di masa depan.
Pelatih Inggris Gareth Southgate mengatakan, tim bermain sesuai instruksi dan terus menyerang. Kemenangan diraih dengan cara yang sulit. Bahkan, hasilnya sulit dipercayai karena Inggris akhirnya mengakhiri kutukan. Inggris telah siap untuk menghadapi Swedia yang kuat di perempat final nanti.
”Saya percaya bahwa Inggris terus berkembang dan pemain muda di sini berperan besar,” kata Southgate.
Inggris bermimpi mewujudkan slogan football is coming home atau memulangkan Piala Dunia ke kampung halaman sepak bola (Inggris). Sudah terlalu lama Inggris tidak meraih trofi turnamen utama. Hanya Piala Dunia 1966, saat sebagai tuan rumah, yang pernah mereka rengkuh dan selalu dibanggakan sampai sekarang.
Gol dari titik penalti itu membuat Kane sementara memimpin daftar pencetak gol terbanyak Piala Dunia 2018 dengan torehan 6 gol yang 3 di antaranya berasal dari tendangan 12 pas. Kane, penyerang Tottenham Hotspur, telah mencetak 19 gol dalam 27 laga membela panji ”Tiga Singa”.
Sementara itu, gol tandukan Mina membuatnya sudah menyumbang 3 gol bagi Kolombia. Ketiga gol bek Barcelona di Piala Dunia 2018 ini dicetak dari sundulan. Mina sudah menyumbang 6 gol dalam 15 laga bersama Kolombia. Sumbangan pemain 23 tahun dan bertinggi tubuh 194 sentimeter ini yang terbesar di antara seluruh skuad Kolombia.
Penyerang Radamel ”El Tigre” Falcao bahkan baru sekali menyumbangkan gol. Peraih gelar Sepatu Emas karena menjadi top scorer pada Piala Dunia Brasil 2014 dengan 6 gol, gelandang James Rodriguez, bahkan gagal mencetak satu gol pun di Rusia sampai tim angkat koper.
Dalam adu penalti, sang kapten Falcao menjadi penendang pertama Kolombia dan sukses. Kane menjadi penendang pertama Inggris juga sukses. Berikutnya, eksekusi oleh Juan Cuadrado (Kolombia) dan Marcus Rashford (Inggris) sukses pula.
Asa sempat bertiup ke sisi Kolombia ketika eksekutor ketiga mereka, Luis Muriel, berhasil, sedangkan algojo Inggris, Jordan Henderson, gagal. Namun, angin kemenangan kembali berembus ke tengah ketika tendangan Mateus Uriba (Kolombia) gagal, sedangkan Kieran Trippier (Inggris) berhasil.
Dewi Fortuna akhirnya memeluk Inggris saat penendang terakhir Kolombia, Carlos Bacca, diblok kiper Inggris Jordan Pickford. Tendangan penentuan yang diambil gelandang Inggris Eric Dier mulus bersarang sehingga memastikan ”Tiga Singa” melaju ke perempat final.
Laman FIFA menyatakan, kemenangan itu bersejarah bagi Inggris. Sebab, itulah pertama kali Inggris memenangi adu penalti. Kutukan dipatahkan dan mereka siap menghadapi Swedia, 7 Juli 2018 pukul 21.00 WIB di Samara Arena, Samara. Swedia menembus perempat final setelah menang 1-0 atas Swiss. Gol teramung dicetak Emil Forsberg pada menit ke-66.
Menurut situs 11v11, Inggris dan ”Biru-Kuning” telah berjumpa 24 kali. Kedua tim relatif imbang. Inggris menang 8 laga, seri 9 laga, dan kalah 7 laga. Di Piala Dunia, kedua tim dari Eropa ini sudah empat kali bertemu dengan hasil selalu imbang.
Dua pertemuan di laga kualifikasi Piala Dunia 1990 Italia pada Oktober 1988 dan September 1989 dengan hasil 0-0. Dua laga lainnya terjadi di penyisihan grup Piala Dunia Korea-Jepang 2002 dengan skor 1-1 dan edisi 2006 di Jerman dengan skor 2-2.
Sementara, bagi Kolombia, kekalahan di Moskwa itu membuat mereka belum pernah bisa mengalahkan Inggris dalam enam pertemuan. Tiga laga berakhir imbang dan tiga laga kalah. Di sisi Inggris, kredit positif perlu diberikan kepada kiper Jordan Pickford. Penjaga gawang Everton ini merupakan kiper kedua ”Tiga Singa” yang mampu menggagalkan eksekusi dalam adu penalti di Piala Dunia.
Catatan sebelumnya dipegang kiper legendaris David Seaman pada edisi 1998 di Perancis ketika menggagalkan eksekusi adu penalti Hernan Crespo (Argentina). Namun, kala itu, Inggris kalah 3-4 dari Argentina, negara yang menjadi rival bebuyutan Inggris di Piala Dunia. (AFP/REUTERS)