Kue Ulang Tahun Masih Tersimpan Utuh
Keluarga Pheeraphat Sompiengjai masih menyimpan kue ulang tahunnya di dalam lemari es. Keluarga Pheeraphat menunggunya kembali pulang ke rumah.
Pheeraphat adalah satu dari 12 anak anggota tim sepak bola yang terjebak di dalam Goa Tham Luang di Chiang Rai, Thailand Utara. Ditemukannya 12 anak laki-laki beserta pelatih mereka dalam keadaan selamat membuat keluarga bersukacita.
Selain kue ulang tahun, daging panggang dan makanan penutup telah disiapkan sebagai hadiah ulang tahun untuk Pheeraphat seusai dia bermain bola.
Pheeraphat yang memiliki nama panggilan ”Night” itu genap berusia 16 tahun pada 23 Juni 2018. Malam itu, keluarganya menanti di rumah untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-17 dalam tradisi Thai. Namun Pheeraphat malam itu tidak pulang ke rumah.
Pergi ke goa
Tidak hanya Pheeraphat, 11 rekan setimnya dan pelatih mereka yang berusia 25 tahun memutuskan berjalan-jalan ke Goa Tham Luang setelah berlatih sepak bola. Seorang kerabat Pheeraphat, Vieng Hom, mengatakan, anak-anak itu sempat membeli camilan untuk dibawa ke goa guna merayakan ulang tahun Pheeraphat.
Mereka menduga camilan itulah yang membuat anak-anak itu bertahan selama sepuluh hari saat terjebak di dalam goa sebelum ditemukan oleh dua penyelam Inggris pada Senin (2/7/2018) pukul 22.00.
Adik perempuan Pheeraphat, Phunphatsa, menceritakan bahwa mereka telah menyiapkan makan malam untuk merayakan ulang tahun Pheeraphat dan beberapa kerabat sudah datang untuk bergabung. ”Kue ulang tahun itu ada di dalam lemari es. Saya menyimpannya di sana sebagai kejutan untuknya,” kata Phunphatsa.
Namun, ketika malam berlalu, keluarga Pheeraphat menyadari ada yang tidak beres. Warga komunitas pun merasa cemas karena 12 anggota tim sepak bola dan pelatih mereka tidak pulang malam itu. Akhirnya diketahui bahwa mereka terjebak di dalam Goa Tham Luang yang dibanjiri air hujan.
Berhati-hati
Setelah ditemukan, tim penyelamat Thailand tidak mau mengambil langkah yang berisiko saat proses evakuasi. Video baru yang muncul pada Rabu (4/7) menunjukkan 13 orang itu masih memiliki semangat yang baik setelah sepuluh hari terjebak.
Upaya evakuasi anak-anak yang berusia 11-16 tahun dari kompleks goa yang masih terendam banjir itu diperkirakan akan melalui proses yang panjang dan penuh tantangan karena mereka bukan penyelam dan beberapa di antaranya diyakini tidak bisa berenang.
Pihak berwenang bersikeras bahwa mereka hanya akan memindahkan anak-anak itu kalau kondisi keselamatan mereka terjamin. ”Kami harus 100 persen yakin bahwa tidak ada risiko bagi anak-anak itu sebelum kami mengevakuasi mereka,” kata Narongsak Osottanakorn, Gubernur Provinsi Chiang Rai. ”Kami akan merawat mereka seperti mereka adalah anak-anak kami sendiri,” katanya.
Menurut Osottanakorn, ketiga belas orang ini akan diajarkan bagaimana menggunakan masker menyelam dan alat bantu pernapasan. Dari segi keamanan, tepian goa berlumpur untuk saat ini tetap menjadi tempat perlindungan mereka.
Optimistis
Otoritas Thailand juga memompa air sepanjang hari untuk mengeluarkan air dari dalam goa, apalagi prediksi cuaca menyebut bahwa cuaca akan makin memburuk untuk beberapa hari mendatang. Upaya memompa air tersebut membuat banjir surut sekitar satu sentimeter setiap jam.
Sebuah rekaman video yang dirilis Angkatan Laut Thailand menunjukkan 11 dari 12 anak yang kuat itu. Pesan dalam rekaman video tersebut membesarkan hati keluarga mereka yang menunggu di luar goa.
Masing-masing anak memberikan salam tradisional Thailand ke kamera sebelum memperkenalkan diri dengan nama panggilan mereka dan mengatakan ”saya dalam keadaan sehat”.
Beberapa anak laki-laki dalam rekaman video itu menggunakan selimut aluminium foil untuk melindungi tubuh mereka. Juga terlihat pelatih mereka yang berusia 25 tahun.
Rekaman video berdurasi 1 menit tersebut diakhiri dengan suasana riang karena salah satu dari 12 anak-anak itu mengatakan bahwa dia lupa memperkenalkan diri. Hal tersebut langsung memicu tawa.
Gambar rekaman video anak-anak yang hilang selama 10 hari itu membuat gembira warga Thailand. Selama itu, semua pihak sempat menanti dengan cemas hasil penelusuran ke dalam goa. Upaya penyelamatan itu merupakan penyelamatan yang menantang karena goa itu adalah salah satu goa terpanjang di Thailand.
Di luar goa, ibu salah satu anak laki-laki itu menangis ketika dia menonton tayangan di layar televisi. Dia mengatakan ”senang” karena melihat anaknya selamat. ”Dia lebih kurus,” katanya sembari menggerakkan jarinya menunjuk foto anaknya.
Beberapa penyelam Angkatan Laut Thailand bersama petugas medis kini bersama tim sepak bola tersebut. Otoritas Thailand mengatakan fokusnya sekarang membangun kekuatan fisik dan mental anak-anak tersebut.
Selanjutnya mereka memiliki tiga pilihan utama, yakni menyelam keluar dari goa, keluar melalui lubang lain jika lubang itu ditemukan atau dibor, atau menunggu musim hujan selesai.
Para ahli mengatakan, membawa mereka keluar dengan melakukan penyelaman sangat berisiko. Namun, Somboon Sompiangjai (38) mengatakan bahwa anaknya, Pheeraphat, bisa berenang. Sompiangjai yakin pada pengalaman dan profesionalitas AL Thailand. Ia yakin mereka dapat membawa anaknya dan rekan-rekannya kembali ke rumah... dan menikmati kue ulang tahun yang tersimpan di lemari es.
(AFP/REUTERS/LOK)