MAKASSAR, KOMPAS – Rapat pleno terbuka rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara di KPU Kota Makassar digelar, Kamis (5/7/2018). Penjagaan ketat dan pengerahan pasukan bersenjata lengkap mewarnai proses ini.
Pantauan di lokasi menunjukkan, pasukan polisi bersenjata lengkap, aparat TNI, hingga pengamanan internal KPU Makassar tersebar di sekitar lokasi rekapitulasi. Kendaraan taktis, kawat berduri, hingga anjing pelacak juga melengkapi pengamanan. Lokasi rekapitulasi dilaksanakan di salah satu hotel di Jalan Taman Makam Pahlawan.
Sejumlah jalan yang menjadi akses masuk ke lokasi ditutup dan dijaga ketat. Penjagaan dilakukan berlapis mulai dari jalan-jalan yang menjadi akses masuk ke lokasi, gerbang hotel, pintu masuk hotel, hingga pintu masuk ruangan. Hanya orang dengan tanda pengenal khusus yang dikeluarkan KPU Kota Makassar yang bisa melewati penjagaan. Pemeriksaan barang bawaan dilakukan secara ketat dan setiap orang harus melalui alat pendeteksi logam.
Kepala Polrestabes Makassar Komisaris Besar Irwan Anwar mengatakan, untuk penjagaan ini, polisi mengerahkan sekitar 2.400 anggota dibantu 800-an aparat TNI. Mereka tak hanya menjaga di area rekapitulasi, tetapi juga disebar di sejumlah titik rawan.
”Khusus area penghitungan, jumlah personel polisi yang menjaga sekitar 680 anggota dan TNI 200-an anggota. Di luar area penghitungan, penjagaan dilakukan di kantor KPU, Bawaslu, PPK, tempat tim pemenangan pasangan calon, hingga pengamanan personal ke komisioner KPU ataupun Bawaslu,” kata Irwan.
Ketua KPU Makassar Sarif Amier mengatakan, rekapitulasi ini diharapkan bisa selesai dengan cepat hingga seluruh hasil bisa ditetapkan dan diketahui masyarakat.