Sistem Ganjil-Genap, Bisnis Ritel Untung atau Buntung
Perluasan area pembatasan kendaraan berdasarkan nomor pelat ganjil-genap ataupun perpanjangan jam larangan melintas tentu berpengaruh terhadap kemudahan masyarakat dalam mendapatkan akses untuk berbelanja. ”Sektor yang paling merasakan adalah penjualan ritel,” kata Direktur PT Sogo Indonesia Handaka Santoso, Kamis (5/7/2018) di Jakarta. Sudah pasti akan terjadi hambatan pada kendaraan yang digunakan dalam mengakses pusat perbelanjaan ataupun department store.
Sebaiknya pemerintah tidak mengubah dan tetap menjalankan kebijaksanaan yang sudah berjalan sebelumnya. Dikhawatirkan, apabila dipaksakan akan menyebabkan turunnya penjualan sebesar 10-20 persen. Pemerintah sebaiknya lebih sensitif dalam menetapkan peraturan yang memengaruhi kegiatan ekonomi.
”Lebih baik agar sarana angkutan atlet Asian Games bisa berangkat lebih awal jika kuatir adanya kemacetan,” katanya.
Kenaikan signifikan
Bisnis ritel selama beberapa tahun ini kenaikannya hanya single digit. Kali ini dalam semester pertama tahun ini mendapat kejutan mengalami kenaikan penjualan hingga double digit. Selain itu, pertumbuhan year to date (YTD) hingga Lebaran 2018 telah mencapai hampir 20 persen.
Pemerintah sebaiknya lebih sensitif dalam menetapkan peraturan yang memengaruhi kegiatan ekonomi.
Tentu hingga akhir Juni akan ada koreksi karena pada tahun lalu, jatuhnya Lebaran lebih mundur dari tahun ini yang jatuh pada 16 Juni 2018. Tingginya kenaikan pertumbuhan penjualan di ritel tentu ujungnya akan menambah jumlah kebutuhan pasok barang yang diikuti peningkatan produksi manufaktur. Dengan demikian, industri akan menyerap lebih banyak bahan material dan tenaga kerja.
Konsumsi domestik yang meningkat akan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi. Oleh sebab itu, agar tidak terjadi penurunan pencapaian, hal positif itu harus terus dikawal sehingga pertumbuhan penjualan stabil dan tidak menurun.
Tantangan
Hal senada juga disampaikan Ketua Sales Directo Indonesia Dedy Budiman. Menurut Dedy, pasti akan ada efeknya pada awal pelaksanaan ganjil-genap terhadap bisnis ritel dan lokasi kuliner. Akan tetapi, hal ini tidak akan berlangsung lama karena pelanggan akan menyesuaikan diri setelah beberapa waktu.
Realita itu bisa dilihat pada saat pelaksanaan pengaturan lalu lintas melalui kebijakan ”tiga dalam satu” (3 in 1) dan ganjil-genap sebelumnya di daerah Sudirman setelah beberapa lama masyarakat Jakarta bisa menyesuaikan diri. Selain itu, mal dan kuliner juga sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat Jakarta, bukan sekadar makan, melainkan sudah menjadi gaya hidup. Ditambah peraturan ini berlaku hanya dalam rangka menyambut Asian Games.
”Sebagai orang sales saya malah melihat kesulitan dan tantangan tidak seharusnya membuat mereka mati, tetapi membuat mereka tertantang melakukan inovasi. Sebagai contoh restoran, ritel bisa membuat program diskon khusus ganjil-genap dengan menunjukkan STNK,” katanya.
Demam Asian Games
Namun sayangnya peluang emas itu, kata Handaka, tidak dimanfaatkan secara optimal. Padahal, momen Asian Games bisa membawa dampak positif yang besar bagi Indonesia jika pemerintah jeli memanfaatkannya.
”Sayangnya tidak. Kampanye Asian Games terasa kurang kuat sehingga tidak terasa demamnya. Jika publik bisa dibuat demam Asian Games, sudah pasti penjualan produk-produk suvenir Asian Games, apakah itu t-shirt, topi, maupun backpack, meningkat,” kata Handaka.
Seharusnya pemerintah kreatif dengan membuat lomba kreativitas dalam memasang identitas ataupun logo Asian Games.
Selain itu, juga akan mengangkat citra Indonesia dan menaikkan volume perdagangan melalui program diskon untuk atlet dan ofisial. Caranya mereka diminta menunjukkan tanda sebagai atlet atau ofisial, serta program diskon lainnya. Meskipun saat ini ada Inasgoc, masyarakat umum tahunya adalah kekurangaktifan pemerintah.
Seharusnya pemerintah kreatif dengan membuat lomba kreativitas dalam memasang identitas ataupun logo Asian Games. Apakah pemasangan itu di gedung-gedung strategis atau mal, memasang umbul-umbul, ataupun program promosi lainnya.
Jadi, biaya yang dikeluarkan akan ditanggung peserta ataupun pemilik gedung masing-masing, bukan biaya dari pemerintah. Jika semua mau bekerja dan melakukan komunikasi aktif pasti akan membawa dampak berarti.
Kebijakan yang dibuat tidak akan negatif, justru yang terasa adalah manfaat ekonomi yang besar. Hal itu tidak hanya dinikmati kelompok pengusaha besar pemilik industri manufaktur, tetapi juga pengusaha usaha kecil dan menengah, pengusaha mal, pedagang ritel, serta kawasan-kawasan wisata, kuliner, dan belanja.
Antisipasi bisnis
Kepala Promosi dan Hubungan Masyarakat Mal Pondok Indah Pandu Wibowo mengatakan, berbagai upaya antisipasi dilakukan agar kunjungan ke mal tetap stabil selama masa uji coba ganjil-genap di sepanjang Jalan Metro Pondok Indah. Peta jalur alternatif akan dipublikasikan secara online dan offline mulai minggu depan.
Jalur alternatif ini akan mempermudah pengendara menuju Mal Pondok Indah meski jalan utama ditutup. ”Kami harap cara ini efektif menjaga jumlah kunjungan mal yang mencapai 500.000 mobil per bulan,” kata Pandu.
Pihak manajemen memetakan setidaknya empat jalur alternatif menuju Mal Pondok Indah 1 dan 2. Jalur alternatif tersebut melalui Jalan Marga Guna Raya, Ciputat Raya, dan Sekolah Duta Raya.
Nantinya jalur alternatif akan disajikan dalam bentuk infografis agar memudahkan pembaca. Gambar digital juga akan diunggah ke laman media sosial Mal Pondok Indah. Menurut Pandu, dampak uji coba ganjil-genap akan terasa setelah satu bulan berjalan.
Data statistik dihitung berdasarkan jumlah mobil parkir dan keberadaan tenant di mal. Sejauh ini okupansi tenant di Mal Pondok Indah masih 100 persen meski kerap terjadi buka-tutup tenant. Mayoritas pengunjung yang datang bukan berbelanja, melainkan hanya berwisata.
Sejauh ini belum ada data statistik penurunan omzet. ”Fungsi mal kini sudah bergeser sejak era digital. Pembeli banyak memilih berbelanja online. Aturan ganjil-genap jangan memperparah kondisi itu,” kata Pandu.
Selain sosialisasi jalur alternatif, pihak manajemen juga menyusun rangkaian acara mal yang atraktif dan menarik. Acara itu bisa berupa wahana permainan, pameran, atau kegiatan hiburan lainnya. Acara yang dibuat harus menarik agar pengunjung tertarik tetap datang dan tidak membuat tenant khawatir mal sepi. Beberapa mal di DKI Jakarta kini tutup karena sepi pengunjung. Pandu menambahkan, saat ini lokasi mal yang strategis menjadi keuntungan besar.
Meski jalan raya utama mal diberlakukan ganjil-genap, pengunjung masih bisa melalui jalur lain apalagi mayoritas pengunjung Mal Pondok Indah tinggal di daerah sekitar mal. Kematian mal yang hanya memiliki satu akses masuk akan lebih cepat dengan kebijakan ganjil-genap. Solusi kreatif dan jangka panjang sangat dibutuhkan agar tak cepat mati.