Kroasia membukukan kemenangan pada laga perempat final Piala Dunia 2018 yang melelahkan atas Rusia di Stadion Fisht, Sochi, Rusia, Minggu (8/7/2018) dini hari WIB. Bek Kroasia Domagoj Vida (29) membuktikan bahwa pengalaman bagaimana pun akan menentukan putaran dadu permainan.
Vida menyumbangkan gol saat babak perpanjangan waktu pertama atau menit ke-101. Pemain klub Turki, Besiktas, itu menerima umpan lambung dari tendangan sudut yang diluncurkan bek Vedran Corluka. Vida berduel dengan bek Rusia Sergey Ignashevich yang malah tersungkur.
Sundulan Vida mengarah ke sisi tiang kiri kiper Igor Akinfeev. Akinfeev, yang pandangannya terhalang pemain depan Rusia Fedor Smolov, hanya bisa termangu saat bola meluncur menggetarkan gawangnya.
Sebelum gol itu, kedua tim bermain sama kuat, 1-1, hingga waktu normal 90 menit berakhir. Namun, pada menit ke-115, bek Rusia Mario Fernandes mencetak gol sehingga kedudukan kembali imbang, 2-2. Hasil itu pun membuat laga dilanjutkan ke adu penalti.
Kontribusi Vida kembali ditunjukkan saat menjadi penendang keempat Kroasia. Dia sukses menjaga keunggulan Kroasia hingga akhirnya Ivan Rakitic memastikan kemenangan 4-3 pada giliran kelima.
Kemantapan permainan Vida dilandasi gairah untuk menghadapi lawan, tak peduli pesaingnya adalah tuan rumah yang tentu didukung mayoritas penonton. Antusiasme menghadapi Rusia diakui pemain bertinggi 184 sentimeter itu menjelang pertandingan.
Kroasia sangat menaruh hormat kepada tim tuan rumah. Namun, tim “Lidah Api” tak akan sungkan untuk menaklukkan Rusia. “Tujuan kami, yakni menjadi juara Piala Dunia. Jika tak percaya diri, Kroasia tidak akan bisa mewujudkan impiannya,” ujarnya.
Vida menunjukkan dengan jelas pengalaman Kroasia sebagai juara tiga pada debutnya dalam Piala Dunia 1998 membuat mereka mendominasi laga. Sementara Rusia, dengan pencapaian terbaik sebagai juara empat pada Piala Dunia 1966, jelas masih perlu menambah pengalaman.
Pertandingan Kroasia melawan Portugal pada Piala Eropa 2016 juga memacu gairah Vida untuk tak pernah menyerah menghadapi lawan. “Saat itu, kami sangat kecewa karena kekalahan dengan skor 0-1. Karena itulah, kami berupaya keras pada Piala Dunia kali ini,” ucapnya.
Pada Piala Dunia 2014 di Brasil, Vida masih duduk di bangku cadangan. Vida menjelma menjadi pemain yang langsung diturunkan pada setiap awal laga Piala Dunia kali ini. Dia juga ikut merintis jalan bagi Kroasia sejak babak kualifikasi Piala Dunia 2018.
Peran vital Vida pun ditunjukkan saat berhadapan dengan Kosovo pada laga babak kualifikasi di Stadion Maksimir, Zagreb, Kroasia, pada September 2017. Vida menyumbangkan gol tunggal yang juga menjadi penentu kemenangan Kroasia pada menit ke-47.
Vida berpengalaman membela klub-klub tanah airnya, seperti NK Osijek dan Dinamo Zagreb. Selanjutnya, Vida mengasah ketajamannya bermain di klub Jerman, Bayer Leverkusen, kemudian membela klub Ukraina, Dynamo Kyiv. Di Dynamo Kyiv, Vida menikmati masa empat tahun sebagai pemain yang bersinar.
Peran Vida yang serba bisa membuatnya cocok dibimbing pelatih siapa pun. Pemain dengan pengalaman bermain pada 62 laga internasional itu bisa bermain di mana pun di lini belakang. Aktualisasi diri Vida masih akan berlanjut pada laga semifinal melawan Inggris nanti. (AFP/fifa.com)