Tak terbayangkan bagaimana kedua belas anak dan seorang pelatih mereka melewatkan hari dalam gelap perut bumi. Terjebak di antara dinding Goa Tham Luang dan jalur masuk yang dipenuhi air. Sejak Sabtu (23/6/2018) hingga mereka ditemukan, Senin (2/7/2018), mereka tidak tahu perubahan warna langit, siang dan malam, bulan dan matahari.
Kepada penyelam asal Inggris, Richard Stanton dan John Volanthen, yang pertama kali menemukan mereka, anak-anak itu bertanya, ”Hari ini hari apa?” Dan dijawab oleh penyelam itu, hari Senin.
”Kalian ada di sini selama 10 hari. Kalian sangat kuat. Kami sangat gembira,” kata penyelam. Anak-anak itu pun meminta untuk segera dikeluarkan. Namun, penyelam mengatakan, mereka belum bisa diselamatkan saat ini. Untuk keluar dari dalam goa, mereka harus menyelam melalui lorong-lorong goa yang panjang dan dipenuhi air keruh (Kompas, Rabu 4 Juli 2018).
Kabar itu membuat keluarga dan kerabat mereka gembira. Harapan kembali tumbuh. Lima hari setelah ditemukan, melalui tim penyelam, Pheeraphat Sompiengjai, salah satu dari 12 remaja anggota tim sepak bola itu, menitipkan surat untuk keluarganya. ”Aku mencintaimu, Ayah, Ibu, dan adikku. Kalian tidak perlu mengkhawatirkan aku,” tulis Pheeraphat.
Temannya, Tun, menulis, ”Ayah dan Ibu, jangan khawatir, saya baik-baik saja. Saya sudah memberi tahu Yod agar siap membawa saya keluar untuk ayam goreng. Dengan cinta.”
Seperti Pheerapat dan Tun, Mick menulis, ”Jangan khawatir, aku merindukan semua orang. Kakek, Paman, Ibu, Ayah, dan saudara-saudaraku, aku mencintai kalian semua. Aku senang berada di sini di dalam, Angkatan Laut telah merawat kami dengan baik. Aku mencintaimu semua.”
Yang lain pun menuliskan pesan senada. Di tengah hawa dingin dan oksigen yang kian menipis, mereka mengirim pesan agar keluarga dan kerabat mereka tidak perlu khawatir.
Pelatih mereka, Ekkapol Chantawong (25), menulis permintaan maaf kepada orangtua anak-anak itu. ”Untuk semua orangtua, semua anak-anak masih baik-baik saja. Saya berjanji untuk merawat mereka sebaik-baiknya. Terima kasih untuk semua dukungan moral dan saya mohon maaf kepada semua orangtua,” tulis Ekkapol.
Upaya keras
Gubernur Chiang Rai Narongsak Osatanakorn mengatakan, saat ini tim penyelamat sedang ”berperang dengan air” dan ancaman menipisnya oksigen. ”Ketika kita berada di ruang terbatas, jika oksigen turun menjadi 12 persen, tubuh manusia mulai melambat dan orang bisa jatuh pingsan,” kata Narongsak.
Petugas penyelamat telah memasukkan pipa udara ke dalam gua dan mengirim beberapa tangki oksigen untuk ke-13 orang itu. Dalam upaya itu, tim penyelamat kehilangan satu rekan mereka, Saman Kunan.
Ia tewas saat berupaya kembali dari tempat anak-anak itu terperangkap. Di tengah penyelaman menuju pos, mantan penyelam Angkatan Laut Thailand itu kehabisan oksigen. ”Kami kehilangan satu orang, tetapi kami masih memiliki keyakinan untuk melaksanakan pekerjaan kami,” kata komandan tim Komando Angkatan Laut Thailand, Apakorn Yookongkaew.
Meskipun telah melatih anak-anak itu menggunakan masker selam dan bernapas menggunakan alat selam, opsi evakuasi dengan menyelam dilihat sebagai opsi terakhir. Ahli penyelamatan goa telah memperingatkan bahaya yang terjadi pada orang-orang yang tidak berpengalaman menggunakan peralatan selam. Selain itu, jalur keluar goa pun sangat rumit, berbelok-belok dengan lorong yang sempit serta dipenuhi air.
Tergugah dengan kisah di Goa Tham Luang, Chiang Rai, Thailand, miliuner Elon Musk mengirim timnya ke Thailand. Mereka mengkaji apakah mereka dapat membantu upaya penyelamatan. Perusahaan milik Musk Boring Company merupakan perusahaan yang bekerja di bidang pembuatan terowongan untuk sistem transportasi modern, serta memiliki radar penembus tanah yang canggih.
Melalui akun Twitter-nya ia mengatakan, ia telah mendapat kabar baik dari ahli goa di Thailand. Tabung evakuasi atau escape pod dan tabung tiup yang dikembangkannya kemungkinan bisa digunakan untuk mengeluarkan anak-anak yang terjebak itu.
Supaluk Sompiengjai, ibu Pheeraphat, mengatakan, ”Tidak masalah berapa lama aku menunggu selama dia selamat.”
Waktu terus berpacu, bersama dengan laju bor yang mengarah ke tempat anak-anak itu terjebak…. (AP/AFP/Reuters/JOS)