Partai Gerindra meyakini, Anies Baswedan tidak akan menjadi pesaing Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.
JAKARTA, KOMPAS Partai Gerindra meyakini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan adalah sosok yang memegang komitmen dan menghormati Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto serta partai pengusung. Oleh karena itu, Anies diyakini tidak akan menjadi pesaing Prabowo pada Pemilihan Presiden 2019.
Di internal Partai Gerindra, Anies menjadi salah satu kandidat calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo pada Pilpres 2019. Selain Anies, terdapat pula nama mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, serta Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Ketika disinggung perjanjian tertulis yang dilakukan Anies kepada pimpinan Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ketika diusung dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono tidak membantah ada perjanjian itu. Namun, ia mengaku tidak mengetahui persis isi perjanjian tersebut.
”Kami meyakini, Pak Anies adalah sosok yang memegang komitmen sehingga ia sangat menghormati Pak Prabowo dan partai pengusung. Jadi, posisi Pak Anies tidak akan berhadapan dengan Pak Prabowo (dalam Pilpres 2019),” ujar Ferry saat dihubungi dari Jakarta, Minggu (8/7/2018).
Belakangan ini, nama Anies banyak disebut berpeluang maju sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2019. Apalagi, pada pekan lalu saat ditanya kesanggupannya maju pada Pilpres 2019, Anies mengatakan, ”Jangan shalat sebelum azan mulai. Sekarang belum azan, kok.” (Kompas, 6/7/2018)
Namun, menurut Ferry, belum ada tokoh lain yang mampu menyaingi popularitas dan elektabilitas Prabowo sebagai pesaing utama bagi Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade menambahkan, partainya rutin bertemu dengan unsur pimpinan PKS dan PAN. Komunikasi itu untuk membahas cawapres pendamping Prabowo. Anies, lanjutnya, berpeluang menjadi pendamping Prabowo.
”Tetapi, keputusan harus disetujui mitra koalisi. Intinya, kami yakin Pak Anies menjaga etika sehingga tidak akan menelikung Prabowo,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, partainya telah mengajukan sembilan nama capres- cawapres. Mereka adalah mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid, mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Presiden PKS M Sohibul Iman, Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al Jufri, mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf, dan Mardani.
Pimpinan pusat dan Dewan Syuro PKS, lanjut Mardani, berharap pilihan capres-cawapres yang akan diusung mitra parpol koalisi tidak keluar dari nama-nama tersebut.
Buka peluang
Meskipun rutin bertemu dengan pimpinan Partai Gerindra dan PKS, PAN tidak tertutup kemungkinan untuk bergabung dengan parpol lain dalam kontestasi Pilpres 2019. Sekjen PAN Eddy Soeparno mengatakan, partainya masih membuka kemungkinan untuk tidak bergabung dengan koalisi Partai Gerindra-PKS. ”Kami tengah mengkaji berbagai opsi dan alternatif yang layak diajukan serta punya peluang kemenangan terbesar berdasarkan hitungan politik,” ujarnya.
Selain itu, PAN juga tidak menutup peluang untuk mengusung Anies sebagai pendamping Prabowo. Wakil Sekjen PAN Yandri Susanto mengungkapkan, terdapat tiga paket yang dibahas dengan Partai Gerindra, yaitu Prabowo-Zulkifli Hasan, Prabowo-Anies, dan Anies-Gatot Nurmantyo (mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia).
Ketiga paket itu, menurut Yandri, juga telah disampaikan kepada sejumlah parpol yang saat ini belum mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi pada Pilpres 2019.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.