Petugas menemukan, sistem proteksi kebakaran di gedung Kementerian Perhubungan belum maksimal lantaran gedung itu masih dalam pembangunan.
Oleh
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS Kebakaran di Gedung Karya Kompleks Kementerian Perhubungan, Minggu (8/7/2018), diduga berasal dari ruang CCTV di lantai P1. Tiga orang tewas lantaran terpapar asap hitam. Adapun 20 orang lainnya berhasil dievakuasi dari gedung.
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Disgulkarmat) Subejo mengatakan, karena sedang direnovasi, gedung Kemenhub dinilai belum layak dari sisi fasilitas pencegahan dan mitigasi kebakaran. Masih ada sistem proteksi kebakaran yang belum berfungsi secara optimal. Gedung berlantai 25 itu belum memiliki Sertifikat Keselamatan Kebakaran (SKK). SKK menjadi salah satu syarat penerbitan perpanjangan Sertifikat Laik Fungsi (SLF).
“Saat ini, gedung tersebut masih dalam fase pengawasan dan pembinaan oleh Disgulkarmat,” imbuh Subejo.
Kepala Bidang Pencegahan Kebakaran Dinas Gulkarmat DKI Jon Vendri menambahkan, alarm kebakaran di sebagian lantai tidak berbunyi saat kejadian. “Sistem proteksi kebakaran perlu perawatan. Setiap tahun, hal-hal seperti itu harus diperbaiki,” kata Jon.
Sekretaris Jenderal Kemenhub Djoko Sasono, dalam jumpa pers di Kemenhub, Minggu sore, enggan berspekulasi terkait sprinkel yang tidak berfungsi. "Tetapi sprinkle baru bekerja kalau ada panas. Kebakaran ini tidak ada api, yang ada hanya asap," katanya.
Sementara, Djoko memastikan, pelayanan masyarakat di Kemhub berjalan normal karena ruangan Layanan Satu Atap untuk mengurus perizinan berada di Gedung Cipta. "Server memang sempat mati. Tetapi sekarang sudah diperbaiki dan berjalan normal," ujarnya.
Menginap di Kemenhub
Dua korban meninggal dunia yaitu Khairul yang ditemukan di lantai 12 dan Santoso di lantai 18, adalah pekerja PT Amora Indonesia. Bersama pekerja lain yang sedang membuat penyekat ruangan, mereka menginap di lantai 11 Gedung Karya.
Korban meninggal lainnya, Moh Ridwan Ernaldi (29) yang ditemukan di lantai 5 Gedung Karya, adalah PNS Kemenhub.
Mengenai adanya pegawai yang berada si kantor saat libur, Djoko mengatakan, sedang mencari tahu alasannya. Namun di lantai 6 ada masjid dan beberapa pegawai sering memanfaatkan masjid untuk tempat istirahat.
Terpisah, Penanggungjawab Pelayanan Forensik FKUI RSCM dr Tjetjep Dwidja Siswaja SpF mengatakan, hasil identifikasi menunjukkan, ketiga korban terpapar jelaga atau asap hitam.
Dalam pesan singkatnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan duka cita terhadap keluarga dari tiga korban yang meninggal dunia.
Syarifudin, Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat, mengatakan, dari 20 korban selamat, 14 merupakan pekerja kontraktor dan petugas cleaning service. (DEA/WIN/ARN/E09/E16/E22)