"Hooyah", Misi Penyelamatan 12 Anak Berakhir Sukses
Oleh
Ayu Pratiwi
·3 menit baca
CHIANG RAI, SELASA - Lima anak dan pelatih yang masih terperangkap di dalam Goa Tham Luang, Distrik Mae Sai, Provinsi Chiang Rai, Thailand utara, telah berhasil dievakuasi semuanya, Selasa (10/7/2018) ini. Sebelumnya, delapan anak berhasil diselamatkan. Mereka semua dalam kondisi baik dan sehat.
Pasukan katak SEAL Thailand dan para penyelam kawakan dari beberapa negara asing, Selasa petang, mengakhiri misi mereka yang menegangkan dengan sukses. Pada operasi terakhir, Selasa ini, mereka berhasil membawa keluar empat anak dan seorang pelatih dari dalam Goa Tham Luang.
Dengan demikian, seluruh 12 anak laki-laki anggota tim sepak bola Moo Pa (Babi Hutan) dan seorang pelatihnya, yang terjebak sejak 23 Juni 2018 di dalam goa itu sudah keluar dengan selamat. Mereka kini masih dikarantina di sebuah rumah sakit di Chang Rai, Bangkok Utara.
"Semua 12 \'Wild Boar\' (Moo Pa) dan pelatihnya telah berhasil dikeluarkan dari goa," kata tim SEAL Thailand di laman Facebook mereka. "Semuanya selamat."
SEAL Thailand menandai keberhasilan dan kegembiraan misi penyelamatan itu di Facebook dengan sebuah menulis seruan "Hooyah." Kata itu biasanya digunakan di Angkatan Laut AS untuk membangun moral dan menandakan pengakuan verbal tentang keberhasilan sebuah operasi mereka.
Operasi penyelamatan 12 anak-anak berusia 11-16 tahun dan pelatihnya yang berusia 25 tahun terakhir pada Selasa ini dimulai 10.00. Pada Selasa sore, sekitar pukul 16.20, anak kesembilan berhasil dievakuasi.
Tidak lama kemudian, anak ke-10 berhasil dikeluarkan dari goa pukul 16.40 dan anak ke-11 pukul 17.15. Sekitar pukul 18.50, dilaporkan bahwa semuanya telah berhasil dievakuasi. Dengan demikian, tidak seperti yang diperkirakan sebelumnya, bahwa operasi terakhir bakal memakan waktu 11 jam.
Pada Senin (9/7/2018), operasi penyelamatan yang berlangsung selama sembilan jam berhasil mengevakuasi empat anak. Sebelumnya, pada Minggu (8/7/2018), sebanyak empat anak berhasil diselamatkan.
Sejak 23 Juni 2018, anak-anak berusia 11-16 tahun beserta pelatihnya yang berusia 25 tahun itu terperangkap di dalam perut goa, sejauh empat kilometer dari luar. Anak-anak itu adalah pemain sepak bola dari tim akademi sepak bola Moo Pa, yang berarti babi hutan.
Delapan anak yang telah diselamatkan pada Senin dan Minggu kemarin dilaporkan dalam kondisi baik, sehat, juga "ceria".
Kini, anak-anak itu sedang diisolasi untuk dicek apakah mereka terkena infeksi di dalam goa itu. Empat anak yang dievakuasi pertama telah melihat keluarganya melalui jendela kaca. Mereka diperkirakan harus dirawat di rumah sakit paling tidak selama tujuh hari.
Makanan dan Solidaritas
Teman-teman dari anak-anak yang masih beluk dievakuasi dari goa tidak sabar untuk mengadakan reuni dan makan bersama mereka.
Titun (11), anggota paling muda tim Moo Pa, menyampaikan kepada pesan tertulis untuk orang tuanya, ia ingin makan ayam goreng saat keluar dari goa. Ayam goreng merupakan salah satu makanan jalanan paling populer untuk anak-anak di Mae Sai.
Kejadian itu telah menimbulkan semangat solidaritas yang kuat. Ratusan relawan memasak makanan gratis untuk tim penyelamat dam media yang berada di sekitar goa.
Tidak hanya makanan, barang seperti tisu basah dan sabun juga disediakan. Pada Senin malam, relawan itu dilaporkan memasak nasi goreng tradisional Thailand, salah satu makanan yang diminta anak-anak.
Sejumlah negara seperti Australia, Amerika Serikat, Inggris, dan China telah mengirim bantuannya berupa personel polisi, militer, penyelamat bencana, dan penyelam.(AFP/AP/REUTERS)