KRI Pulau Rusa Tahan Kapal dengan Penumpang Berlebih
Oleh
J Galuh Bimantara
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kapal Perang RI atau KRI Pulau Rusa-726 melarang kapal yang diduga mengangkut penumpang melebihi kapasitas untuk berlayar dari Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, menuju Pekanbaru. Jumlah maksimal penumpang yang bisa dibawa kapal tersebut adalah 160 orang, tetapi ternyata ada 273 orang di dalam kapal bernama KM Jelatik 8 tersebut.
KRI Pulau Rusa-726 merupakan bagian dari Satuan Kapal Ranjau (Satran) Komando Armada I TNI Angkatan Laut. Pengamanan KM Jelatik 8 terjadi pada Sabtu (7/7/2018).
Komandan KRI Pulau Rusa-726 Mayor Laut (P) Fitriana C Ardi menjelaskan, pihaknya pada Sabtu malam sedang berpatroli. ”Pukul 22.00, di sekitar Kuala Siak Tanjung Layang, kami mendeteksi adanya kapal kargo yang melaksanakan manuver mencurigakan,” ujarnya dalam keterangan pada Selasa (10/7/2018).
KRI Pulau Rusa-726 pun mengejar, menangkap, dan menyelidiki kapal tersebut. Dari pemeriksaan, para anggota TNI AL memperoleh informasi bahwa KM Jelatik 8 berbobot kotor 174 ton, berjenis kapal kayu untuk angkutan penumpang, berawak 10 anak buah kapal warga negara Indonesia, serta sedang berlayar dari Selatpanjang ke Pekanbaru.
Salah satu dugaan pelanggaran adalah kapal memuat penumpang melebihi kapasitas. Hanya 113 orang yang namanya masuk manifes, sedangkan kapal diduga mengangkut 273 orang. Selain itu, kru tidak bisa menunjukkan surat izin usaha jasa pengangkutan (Siupal) serta satu sepeda motor dan satu kotak daging babi tidak masuk manifes barang. Dari penelusuran anggota, kapal hanya mampu menampung paling banyak 160 penumpang.
Untuk mencegah kecelakaan di laut, KM Jelatik 8 dilarang melanjutkan pelayaran kemudian dikawal ke Pangkalan AL Dumai untuk proses hukum lebih lanjut.
Panglima Koarmada I Laksamana Muda Yudo Margono mengatakan, pihaknya berkomitmen membantu pemerintah mencegah dan mengurangi jumlah kecelakaan kapal di laut. ”Itu dibuktikan dengan ketegasan unsur-unsur KRI di lapangan dalam menegakkan peraturan demi terwujudnya keselamatan pelayaran,” ujarnya.
Baru-baru ini, Kapal Motor Penyeberangan Lestari Maju kandas di perairan Pa’badilang saat berlayar dari Pelabuhan Bira, Bulukumba, menuju Pelabuhan Pamatata, Selayar, Sulawesi Selatan, Selasa (3/7/2018). Kapal mengangkut 202 penumpang, padahal hanya ada 139 nama penumpang di manifes kapal.