Survei LSI Denny JA: Mahfud MD Layak Jadi Cawapres Jokowi
Oleh
PRADIPTA PANDU
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kurang dari satu bulan pendaftaran calon presiden dan wakil presiden dibuka, sejumlah nama santer diberitakan akan mendampingi Presiden Joko Widodo sebagai calon wakil presiden. Dari sejumlah nama yang muncul, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi yang juga Ketua Tim Pemenangan Prabowo saat Pilpres 2014, yakni Mahfud MD, dinilai layak mendampingi Joko Widodo.
Berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, setelah pilkada serentak 2018 terdapat lima nama dari penilaian para ahli yang cocok mendampingi Joko Widodo pada Pilpres 2019.
Kelima nama tersebut ialah Mahfud, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Peneliti LSI, Adjie Alfaraby, saat rilis survei di Jakarta, Selasa (10/7/2018), menyatakan, munculnya nama Mahfud menjadi salah satu nama yang layak mendampingi Jokowi cukup mengejutkan sejumlah pihak. Hal itu tidak terlepas dari rekam jejak Mahfud pada pilpres sebelumnya yang berada di kubu lawan Jokowi.
Pada Pilpres 2014, Mahfud menjadi tokoh yang berseberangan dengan Jokowi. Bahkan, saat itu Mahfud sempat menjadi ketua Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Adjie menyebutkan, munculnya nama Mahfud sebagai tokoh yang dinilai layak mendampingi Jokowi memiliki dua alasan. Pertama, Mahfud dinilai dapat merepresentasikan suara Islam tradisional atau suara Nahdlatul Ulama.
”Jika dilihat saat ini, Mahfud MD memang belum terlalu dikenal masyarakat luas dan dukungan terhadap dia masih kecil diandingkan tokoh yang lain. Namun, secara elektoral Mahfud bisa merepresentasikan segmentasi pemilih Islam tradisional atau NU,” ujar Adjie.
Alasan kedua, menurut Adjie, ialah Mahfud dinilai memiliki sifat dan sikap yang sama dengan Jokowi, yakni santun, jujur, kerja, dan bersih. Selain itu, Mahfud juga memiliki reputasi atau rekam jejak yang baik di mata publik dan sudah mempunyai pengalaman di dalam pemerintahan.
”Kedua hal inilah yang menjadi kekuatan Mahfud sebagai tokoh yang dipertimbangkan menjadi cawapres mendampingi Jokowi,” katanya.
Selain penilain dari para ahli, LSI juga melakukan survei terkait penilaian publik terhadap cawapres yang layak mendampingi Jokowi dalam empat kategori. Kategori tersebut meliputi cawapres untuk mendukung Jokowi di Parlemen/DPR, cawapres yang ideal di bidang ekonomi, cawapres untuk meningkatkan keamanan, dan cawapres yang ideal dari tokoh agama.
Hasil survei menyatakan, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menempati posisi teratas dengan elektabilitas 35,7 persen sebagai cawapres yang dapat mendukung Jokowi di Parlemen/DPR. Sementara Menteri Keuangan Sri Mulyani paling tinggi dengan elektabilitas 32,5 persen sebagai cawapres yang ideal di bidang ekonomi.
Adapun dalam kategori cawapres untuk meningkatkan keamanan, publik memilih Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian dengan elektabilitas 32,6 persen. Di kategori cawapres yang ideal dari tokoh agama, publik memilih Ketua MUI Maaruf Amin dengan elektabilitas 21 persen.
Survei nasional tersebut dilaksanakan setelah pergelaran pilkada serentak 27, dari 28 Juni sampai 5 Juli. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan responden 1.200 orang. Survei yang memiliki margin of error lebih kurang 2,9 persen ini juga dilengkapi dengan focus group discussion, analisis media, dan wawancara mendalam.
Meski demikian, Direktur Riset Populi Center Usep Saipul Ahyar menilai, saat ini Jokowi masih tetap leluasa memilih siapa pun cawapres yang diinginkan.
Hal tersebut juga didukung koalisi yang terbangun dari sejumlah partai dalam menyongsong Pilpres 2019 saat ini yang masih relatif terbuka dan dinamis. ”Koalisi masih sangat terbuka dan belum ada satu pun ketetapan yang pasti,” ujarnya.
Dukungan
Sebagian masyarakat Islam tradisional atau NU dipastikan akan memberikan dukungan untuk Jokowi pada Pilpres 2019. Dukungan tersebut setidaknya sudah mulai terlihat dari calon gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa. Khofifah yang merupakan salah satu tokoh perempuan NU telah berkomitmen untuk memenangkan Joko Widodo dalam kontestasi Pilpres 2019, khususnya di daerah Jawa Timur.
”Pak Surya Paloh menyampaikan bahwa komitmen untuk membawa satu kekuatan yang bisa seiring perjuangan ke depan, terutama pada Pilpres 2019 untuk mendukung Pak Jokowi,” ujar Khofifah saat mendatangi Kantor DPP Partai Nasdem, kemarin.
Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Jhony Plate mengungkapkan, Nasdem sebagai salah satu partai pengusung Jokowi memang sudah mengetahui siapa cawapres yang akan mendampingi Jokowi maju dalam Pilpres 2019. Tokoh yang akan menjadi cawapres tersebut merupakan tokoh yang memiliki reputasi dan dapat melengkapi kepemimpinan Jokowi.
”Tokoh yang akan menjadi cawapres pasti membuat gempar Indonesia karena tokoh tersebut cocok untuk Indonesia 2019-2024. Kami harus menjaga reputasinya karena tokoh ini merupakan tokoh yang terkemuka,” ungkap Jhony.