JAKARTA, KOMPAS — Kekurangan tenaga pendidikan atau guru akan segera diatasi. Pemerintah memastikan akan mengangkat 100.000 orang guru baru berstatus pegawai negeri sipil pada tahun 2018.
Kepastian pengangkatan guru baru disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat berdialog dengan para pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Gedung Guru, Jakarta, Selasa (10/7/2018). Kalla mengatakan, pemerintah memutuskan untuk mencabut moratorium pengangkatan calon pegawai negeri sipil yang telah berlangsung selama lima tahun.
Pencabutan salah satunya dilakukan untuk memenuhi kekurangan tenaga pendidikan. ”Kami menyadari bahwa guru sekarang sudah mulai berkurang, apalagi dibandingkan dengan jumlah siswa karena selama lima tahun kita moratorium. Karena itu, tahun ini kami setuju untuk mengangkat 100.000 guru baru,” kata Wapres disambut tepuk tangan guru.
Keputusan untuk mengangkat 100.000 guru berstatus pegawai pemerintah diambil setelah adanya usulan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, beberapa waktu lalu. Saat ini proses perekrutan guru baru tengah disiapkan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Sebelumnya pada Senin (9/7/2018), Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur menyampaikan, pemerintah tengah merencanakan untuk mengangkat 220.000 calon pegawai negeri sipil. Jumlah tersebut disesuaikan dengan jumlah PNS yang tahun ini memasuki masa pensiun.
Politikus Partai Amanat Nasional itu menjelaskan, dari 220.000 kuota CPNS, sebagian besar dialokasikan untuk tenaga pendidikan dan tenaga kesehatan. Pendaftaraan CPNS ditargetkan dimulai paling lambat pada akhir Juli ini.
Sementara itu, Wapres Kalla menegaskan, pengangkatan guru baru berstatus CPNS dilakukan melalui mekanisme seleksi. Sebab, saat ini pemerintah membutuhkan guru yang berkualitas. Dengan metode seleksi, diyakini hanya calon tenaga pendidik yang memiliki kompetensi yang akan lolos diangkat menjadi CPNS.
Pensiun
Selain mengangkat 100.000 guru baru pada tahun 2018, pemerintah juga merencanakan untuk merekrut tenaga pendidik baru setiap tahun. ”Tiap tahun pemerintah juga akan mengangkat guru untuk mengganti guru yang pensiun. Jumlahnya bisa sampai 60.000 guru per tahun,” katanya.
Pada kesempatan itu, Wapres juga menyampaikan fungsi guru yang sangat penting dalam memajukan bangsa dan negara. Guru merupakan kunci untuk mengantarkan generasi penerus bangsa dalam menghadapi kompetisi pada era revolusi industri ke-4.
Saat ini yang dibutuhkan bukan hanya sekolah berkualitas, tetapi juga tenaga pendidikan yang berkualitas. Karena itu, Wapres meminta guru untuk terus meningkatkan kompetensi. Guru diharapkan terus belajar, menambah wawasan dan ilmu pengetahuan untuk ditularkan kepada siswa. Dengan begitu, kualitas pendidikan akan terus meningkat dan cita-cita memajukan bangsa juga bisa segera tercapai. (NTA/ELN)