JAKARTA, KOMPAS - Lagu kebangsaan Indonesia Raya pun berkumandang di Stadion Ratina, Tampere, Finlandia tempat pelaksanaan Kejuaraan Dunia Atletik U20 IAAF 2018 yang berlangsung mulai Selasa (10/7) hingga Minggu (15/7) nanti. Indonesia Raya berkumandang Kamis (12/7) siang atau malam hari WIB itu merupakan awal dari kebangkitan dunia atletik Indonesia.
"Ini menjadi awal kebangkinan atlet Indonesia," tegas Bob Hasan, Ketua Umum PB PASI, Kamis (12/7) petang. Indonesia Raya berkumandang untuk penghormatan kepada Lalu Muhammad Zohri (18) sprinter yang tengah dipersiapkan PB PASI untuk bertarung di Asian Games 2018 Agustus mendatang.
Lalu mampu keluar sebagai juara 100 meter putra Kejuaraan Dunia Atletik U20 IAAF. Ini menjadi prestasi pertama atletik Indonesia di pentas mondial, sejak kejuaraan ini digelar mulai 1986 lalu atau sepanjang lebih tiga dekade ini.
Secara resmi upacara penghormatan tersebut hanya diikuti Lalu, pelatih Lalu, Erwin Maspaitela, atlet lari gawang 110 meter Halomoan Edwin Binsar dan pelatihnya Kikin Ruhuddin. Edwin hanya bisa tampil sampai heat ke tiga babak penyisihan, Rabu (11/7) pagi waktu Finlandia.
"Duta Besar Indonesia untuk Finlandia, Ibu Wiwiek Satyawati Firman juga ikut-menghadiri acara ini, setelah sebelumnya mengunjungi kami di hotel yang menjadi base camp kami," tutur Kikin.
Menurut Bob, salah satu kunci keberhasilan atlet Indonesia di pentas atletik dunia adalah kehadiran pelatih berpengalaman. "Kami bersyukur dengan kehadiran Harry Marra, pelatih terbaik dunia IAAF 2016, maka atlet kami banyak yang mendapatkan perbaikan teknik. Tentu dengan perbaikan teknik akan mendorong prestasi mereka jauh lebih baik lagi. Hasilnya ya seperti Lalu ini," tutur Bob.
Sekjen PASI Tigor Tanjung mengungkapkan, jauh hari sebelum muncul di Kejuaraan Dunia, bahkan sebelum meraih medali emas di Kejuaraan Atletik Asia di Gifu, Jepang, Juni lalu, Lalu yang mencapai finis dengan waktu 10,24 detik itu sudah diramalkan Harry Marra bakal menjadi juara dunia.
"Dan Lalu ini menjadi salah satu atlet yang memperhatikan dan menerapkan apa teknik yang sudah dibenarkan Harry Marra. Selama mereka menggunakan teknik yang sudah dibenarkan Harry, pasti mereka bisa berhasil mencapai prestasi terbaik," demikian Sekjen PB PASI.
Di final Kejuaraan Dunia Atletik U20 IAAF 2018 Tampere ini Lalu yang menempati lintasan ke delapan mampu mengalahkan dua sprinter andalan Amerika Serikat. Anthony Schwartz yang menjadi pemegang rekor waktu terbaik U20 musim ini yang sudah mencapai waktu 10,09 detik.