logo Kompas.id
UtamaKocaknya (K)Otak Kosong
Iklan

Kocaknya (K)Otak Kosong

Oleh
J KRISTIADI
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ClKI-4Kc-OQZPDxppJduSS2E4UI=/1024x1024/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F07%2F67921795.jpg
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO (NUT)

J. Kristiadi

Benda mati pasti tidak dapat bergerak sendiri. Namun, sesekali ia dapat sangat bertenaga mengalahkan energi eksplosif yang ditengarai digerakkan oleh kekuasaan. Malahan, ia dapat memperolok kekuasaan yang bermaksud melumatkannya. Itulah makna kotak kosong yang menang pada pilkada wali kota Makassar. Kotak kosong tidak berarti hampa dan melompong hanya berisi angin. Kekosongan dalam konteks fenomena kotak kosong tidak identik dengan nihil atau lowong, tetapi lebih tepat disebut gejala suwung.

Secara harfiah, arti kata itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tidak punya pekerjaan pasti atau sepi. Namun, pengertian literal (verbatim) justru dapat menyesatkan dan tidak mampu menguak teka-teki kemenangan kotak kosong. Perlu dicatat, sejak pilkada serentak 2015 hingga 2018, terdapat belasan kandidat tunggal. Satu-satunya kandidat kalah di Pilkada Makassar (Munafri Arifuddin-Andi Rahmatika Dewi/Appi-Cicu).

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000