Sebelum laga semifinal Piala Dunia Rusia 2018 melawan Inggris, seorang pemain Kroasia mengatakan bahwa penampilan kiper “Tiga Singa”, Jordan Pickford, sangat baik. Namun, pemain itu menambahkan, "Semua anggota tim kami berbahaya untuk lawan, jadi saya rasa seseorang akan menemukan cara untuk mengejutkan dia (Pickford)."
Kalimat tersebut diucapkan oleh Mario Mandzukic (32), sang striker Kroasia. Dan, seseorang ternyata betul-betul menemukan cara untuk mengejutkan Pickford, yakni dia sendiri.
Ya, gol Mandzukic pada babak kedua perpanjangan waktu dalam laga tersebut memastikan kemenangan Kroasia atas Inggris, 2-1. Selama 90 menit waktu normal pertandingan di Stadion Luzhniki, Moskwa, itu kedua tim bermain imbang, 1-1.
Bukan hanya mengejutkan Pickford, gol itu juga menjadi sumber kepedihan bagi semua anggota skuad “Tiga Singa” dan para pendukungnya, yang sebelum laga diliputi optimisme besar untuk membawa sepak bola pulang ke kampung halaman. Apalagi, Inggris sempat memimpin cepat pada menit ke-5 melalui gol Kieran Trippier.
Sebaliknya, bagi Kroasia, gol kemenangan dari Mandzukic itu sangat membahagiakan sekaligus bersejarah. Untuk pertama kalinya negara tersebut akan menginjakkan kaki di partai final Piala Dunia. Prestasi itu melampaui pencapaian generasi emas Kroasia pada Piala Dunia 1998 yang melaju hingga semifinal.
Gol Mandzukic pada menit ke-109 itu bermula dari skema serangan Kroasia di sektor kanan pertahanan Inggris. Bola yang hendak disapu bek Inggris Kyle Walker malah melambung liar dan disambut sundulan Ivan Perisic ke kotak penalti.
Mandzukic, yang jeli melihat peluang itu, dengan cepat melepaskan diri dari kawalan dua bek sekaligus. Tanpa mengontrol bola, dia melepaskan tembakan keras dengan kaki kiri ke sisi jauh Pickford yang tak berdaya mencegahnya. Skor 2-1 itu tak dapat dikejar lagi oleh Inggris hingga peluit akhir.
Mandzukic telah tampil 88 kali membela Kroasia dengan raihan 32 gol, termasuk yang dicetaknya ke gawang Inggris. Penyerang Juventus itu membuntuti pencetak gol terbanyak timnas Kroasia, Davor Suker, yang mengoleksi 45 gol.
Di Rusia, sebelum melawan Inggris, dia baru mencetak satu gol saat menghadapi Denmark pada perdelapan final. Meski begitu, namanya selalu menjadi pilihan utama Pelatih Kroasia Zlatko Dalic di barisan serang.
Pemain bertinggi 190 sentimeter itu sangat kokoh sekaligus luwes. Meski sudah berusia 32 tahun, dia tak mudah lelah. Manuvernya di kotak penalti selalu merepotkan para bek yang menjaganya.
Hal itu kerap dioptimalkan oleh pemain Kroasia lain untuk melakukan tusukan ke daerah lawan. Mandzukic juga dikenal piawai dalam berduel udara dan kerap mencetak gol melalui sundulan seperti yang dibuktikan dengan tiga dari delapan golnya di babak kualifikasi Piala Dunia 2018.
Kini, Mandzukic harus segera bersiap untuk menghadapi barisan belakang Perancis yang terkenal sangat kokoh di partai final. Tidak tertutup kemungkinan, kunci kejayaan Kroasia akan kembali berada di kaki sang "Super Mario". (fifa.com/AP/REUTERS)