Serukan Afghanistan Damai, Islam Perangi Eksremisme
Oleh
Pascal S Bin Saju
·2 menit baca
RIYADH, KAMIS – Wakil Tetap Republik Indonesia untuk Organisasi Kerja Sama Islam Agus Maftuh Abegebriel, Kamis (12/7/2018), menyampaikan, konferensi ulama sedunia menyerukan umat Islam agar mengupayakan perdamaian dan keamanan Afghanistan. Umat mesti berperan memerangi kekerasan dan ekstremisme.
Konferensi Internasional Ulama Sedunia untuk Perdamaian dan Keamanan Afghanistan (International Ulema Conference on Peace and Security in Afghanistan) telah ditutup di Mekkah, Arab Saudi, Rabu (11/7/2018). Namun, konferensi berlangsung sejak Selasa (10/7/2018) di Jeddah.
Menurut Maftuh, konferensi resmi ditutup di Mekkah oleh Sekjen Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Yousef Al-Othaimeen. Dia didampingi Ketua Majelis Ulama Afghanistan Mawlawi Qiyamuddin Kashaf dan Imam Masjid Al Haram Syekh Al Humaid.
“Pada penutupan dibacakan deklarasi yang dihasilkan oleh konferensi para ulama itu. Ada tujuh butir deklarasi yang disampaikan,” kata Maftuh, yang juga adalah Duta Besar RI untuk Arab Saudi itu.
Butir pertama dari seruan itu ialah ditujukan kepada seluruh negara, lembaga, dan kalangan elite umat Islam untuk bersama mengupayakan perdamaian dan keamanan di Afghanistan.
“Islam adalah agama damai dan kasih sayang. Darah dan kehormatan orang beriman adalah haram dan dihormati. Untuk itu, bom bunuh diri yang menyebabkan terbunuhnya orang-orang tidak bersalah adalah haram,” demikian bunyi butir kedua dari deklarasi tersebut.
Di poin ketiga deklarasi Mekkah itu mengatakan, mendamaikan sesama Muslim yang berkonflik adalah sebuah kebajikan besar. “Untuk itu menyerukan seluruh umat Islam khususnya para ulama untuk berperan memerangi kekerasan dan ekstremisme,” demikian seruan ulama.
Menurut poin keempat deklarasi itu, dialog nasional antara pemerintah Afghanistan dengan pemberontak Taliban adalah jalan terbaik untuk mengakhiri konflik di negara itu.
Sedangkan tiga poin terakhir dari deklarasi itu berisi ucapan terima kasih kepada Raja Salman, apresiasi kepada OKI, dan dan meminta Sekjen OKI untuk menyampaikan terima kasih kepada Raja Salman.
Menurut Maftuh, deklarasi Bogor telah menjadi acuan dari konferensi ulama di Arab Saudi itu. Konferensi tentang Afghanistan yang diadakan OKI ini dihadiri sekitar 130 ulama dari berbagai negara. Delegasi ulama Indonesia dipimpin oleh KH Quraish Shihab.
Ketua Ulama Senior Afghanistan Maulaya Qiyamuddin Kasyaf menyebutkan bahwa Deklarasi Bogor sebagai salah satu tonggak penting proses perdamaian di Afghanistan.
Maftuh yang hadir pada konferensi itu menegaskan, Deklarasi Bogor, yang dihasilkan pada "Trilateral Ulema Conference on Afghanistan" atas prakarsa Presiden Joko Widodo pada Mei 2018 telah mendapat apresiasi hangat dari peserta konferensi.
Deklarasi Bogor melibatkan para ulama dari tiga negara yaitu Afghanistan, Pakistan, dan Indonesia.