Jelang akhir dari libur panjang, sudahkah Anda memiliki tempat dan pilihan acara berkualitas bersama keluarga di akhir pekan? Gebyar Seni Maha Kreasi 2018 di Gedung Kesenian Miss Tjitjih di Jalan Kabel Pendek, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (15/7/2018), bisa jadi pilihan untuk nikmati hari libur, lho.
Acara yang diselenggrakan Forum Kreativitas dan Seni Mahasiswa Politeknik STMI Jakarta ini mengangkat tema ”Indonesian Art and Culture”. Azka, juru bicara panitia penyelenggara, mengatakan, acara yang digelar tahunan ini diharapkan bisa memelihara akar dari kebudayaan Indonesia karena melalui seni dan budaya akan menumbuhkan hingga dapat menggerakkan jiwa perasaan masyarakatnya dan bersifat indah.
Sesuai dengan temanya, berbagai atraksi akan menghibur pengunjung mulai dari pukul 13.00 hingga pukul 22.30. Saksikan berbagai penampilan spesial dengan bintang tamu The Dramma, The Costume (A Tribute to The Beatles), dan Supersonik (A Tribute to Oasis).
Pertunjukan tambahan dalam bentuk hiburan seni tari tradisional, pembacaan puisi, musikalisasi puisi dari forum kreativitas dan seni mahasiswa membuat acara pasti menjadi semakin istimewa.
Jangan lupa saksikan penampilan band seperti The Power Of Five Fingers, Over Depresi, Rumah Pintu Biru, dan The Postman. Monolog dari Forum Kreativitas dan Seni Mahasiswa serta Teater DNA. Menurut panitia, pertunjukannya ramai, seru, dan meriah.
Lengkapi keseruan dalam acara ini dalam sejumlah art gallery dan live mural dari Partner in Character (PIC). Itu akan memberi suasana akhir pekan akan berbeda.
Ada juga pertunjukan perkusi dari Kresipah, juga angklung dan UpRumba, serta komika yang membawakan materinya. Pengunjung dapat berpartisipasi dalam bazar dari beberapa sponsor juga akan dihadirkan di situ, beserta photobooth yang membuat cerita kalian akan terkenang.
Azka mengatakan, pertunjukan ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya.
Perjalanan kuda
Bagi yang suka dengan seni teater, saksikan pentas Perjalanan Panjang Seekor Kuda oleh Teater Tetas di Galeri Indonesia Kaya-Grand Indonesia West Mall Lantai 8, Sabtu (14/7/2018).
Pertunjukan teater berbasis wayang ini mengambil lakon konflik keluarga antara Dorna, Dewi Wilutama, Aswatama dalam bentuk dialog, gerak tubuh, dan musik tradisi yang didekatkan dengan musik masa kini.
Dalam situsnya, www.indonesiakaya.com, disebutkan, sudah banyak yang mengenal Teater Tetas. Teater Tetas sebuah kelompok teater kontemporer di Jakarta yang didirikan pada 1978 oleh AGS Arya Dipayana dan sejumlah aktivis teater lain di Gelanggang Remaja Bulungan, Jakarta Selatan.
Teater Tetas sering mengadaptasi cerita dari sastra wayang berdasarkan kisah epik Mahabrata yang berkembang ratusan tahun di Indonesia. Tujuannya adalah untuk menunjukkan pemahaman sejarah budaya tradisi penting buat menyikapi dinamika kehidupan sekarang.