Tham Luang Jadi Museum
CHIANG RAI, KAMIS Misi penyelamatan 12 anak dan seorang pelatih sepak bola di Goa Tham Luang, Thailand, dinyatakan berakhir, Kamis (12/7/2018). Pemerintah Thailand akan menutup goa itu untuk sementara waktu dan kemudian akan menjadikannya sebagai museum.
Para pekerja kemarin membereskan peralatan-peralatan berat konstruksi di mulut goa, termasuk pipa-pipa untuk memompa air, yang selama lebih dari dua pekan menjadi penunjang operasi penyelamatan.
Kepala operasi penyelamatan, Narongsak Osottanakorn, menyebutkan, goa itu seluruhnya akan diubah menjadi museum yang akan memamerkan seluruh peralatan, baju, dan hal-hal yang berkaitan dengan misi penyelamatan yang dramatis itu. ”Saya percaya goa ini akan menjadi pusat perhatian di Thailand. Wisatawan akan berkunjung ke sini,” tutur Narongsak.
Saat ini, ada sekitar 50 pekerja yang membersihkan area di sekitar goa, yang diperkirakan akan selesai pada Minggu (15/7). ”Tak ada seorang pun yang diperbolehkan masuk ke dalam goa meskipun masih banyak peralatan penyelamatan yang ada di dalam goa karena tingkat permukaan air di dalam goa sedang tinggi,” kata anggota staf taman nasional, Pinitpong Wong.
Sampai kemarin, penyelamatan anggota dan pelatih klub sepak bola Wild Boars masih menjadi sorotan di Thailand. Media setempat, The Nation, menyebut misi penyelamatan itu sebagai ”kemenangan kerja sama global”, sementara Bangkok Post membuat kolase gambar dengan tajuk ”Anda Semua Pahlawan”.
Kekuatan baik
Untuk pertama kalinya, televisi kemarin menyiarkan cuplikan video 12 anak yang berada di rumah sakit. Sebagian dari mereka mengenakan masker dan baju rumah sakit. Mereka mengacungkan dua jarinya sebagai salam damai kepada kamera.
Menurut petugas rumah sakit, dua anak dari kelompok pertama yang dievakuasi menderita infeksi paru-paru, tetapi kondisinya terus membaik. Adapun tiga anak dari kelompok kedua menderita infeksi telinga.
Orangtua dan keluarga diizinkan mengunjungi anak-anak yang berusia 11-16 tahun itu dengan mengenakan masker dan baju khusus.
Komandan pasukan katak AL Thailand Laksamana Muda Apakorn Yuukongkaew berpesan kepada anak-anak itu agar mereka semua memanfaatkan sebaik-baiknya hidup mereka. ”Manfaatkan hidupmu. Jadilah orang baik, jadilah kekuatan kebaikan bagi negaramu, Hooyah!” kata Apakorn meneriakkan yel khas pasukan katak AL Thailand, yang juga beberapa kali diunggah di situs resmi mereka ketika berhasil mengevakuasi anak-anak.
Di bandara militer, Provinsi Rayong, dekat Pangkalan AL Sattahip, para anggota pasukan katak dan sejumlah personel militer asing yang terlibat dalam misi penyelamatan memperoleh penghormatan bak pahlawan ketika pesawat mereka mendarat, Kamis. ”Seluruh rakyat Thailand bangga kepada Anda. Anda telah membuat nama unit SEAL harum,” kata seorang pejabat AL.
Namun, suasana duka masih meliputi keluarga Samarn Kunan (38), penyelam mantan anggota pasukan katak yang tewas dalam misi penyelamatan. Sang istri, Valeepoan Kunan, dalam akun Instagram-nya yang bergambar foto hitam putih sang suami, menuliskan, ”Aku merindukanmu. Aku sangat mencintaimu. Aku mencintaimu dengan segenap hatiku. Mulai saat ini siapa lagi yang akan kusapa ketika bangun tidur?”
Dalam jumpa pers di akhir misi penyelamatan, Narongsak Osottanakorn mengatakan bahwa Samarn Kunan adalah pahlawan sejati. ”Dunia harus mengenang Samarn. Ketika ia wafat, seluruh tim merasa kehilangan. Kita akan mengenang rasa sedih ini, bagaimana ia menyerahkan hidupnya untuk tujuan mulia,” kata Narongsak.
Ucapan dukacita mengalir lewat akun Instagram Valeepoan dari seluruh dunia. Seorang seniman Thailand berjanji akan membangun patung Samarn di Chiang Rai. Samarn merupakan anggota tim SAR di Bandara Suvarnabhumi setelah ia keluar dari AL pada 2006. Ia bergabung dengan tim penyelamatan pada 1 Juli. Namun, pada 6 Juli Samarn tewas sewaktu bertugas menempatkan tangki-tangki oksigen di jalur terdalam di goa. ”Saya ingin mengatakan kepada anak-anak, jangan menyalahkan dirimu atas kematian Samarn,” kata Valeepoan kepada wartawan.
Film
Dua rumah produksi film di Hollywood akan menuangkan operasi penyelamatan yang dramatis itu ke dalam layar kaca. Presiden Ivanhoe Pictures John Penotti mengatakan, Pemerintah Thailand dan AL Thailand telah memilih Ivanhoe Pictures untuk membuat film tersebut, yang akan disutradarai John M Chu.
”Ini adalah kisah indah tentang bagaimana manusia menyelamatkan manusia lain. Kisah ini harus dituangkan dengan pendekatan yang benar dan penuh hormat,” kata John Chu.
Pihak lain yang juga berminat memfilmkan misi penyelamatan itu adalah Pure Flix, AS.
(AP/AFP/REUTERS)