JAKARTA, KOMPAS — Lima minggu menjelang dimulainya Asian Games 2018, kualitas udara ambien dalam lingkup permukiman di Jakarta dan Palembang belum melebihi ambang batas baku mutu harian. Untuk menjaga kualitas udara di kedua kota ini membutuhkan upaya sinergis banyak pihak.
Pernyataan ini disampaikan Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) MR Karliansyah, Jumat (13/7/2018), di media center KLHK, Gedung Manggala Wanabakti, Senayan, Jakarta,
Menurut Karliansyah rata-rata konsentrasi kualitas udara di Jakarta pada 11 Mei-6 Juli 2018 adalah 38 mikrogram/m3. Angka tersebut dipatok dengan kadar parameter partikel debu (PM) 2,5. Adapun nilai baku mutu harian sebagai ambang batas yang ditetapkan di Indonesia menurut PP Nomor 41 Tahun 1999 adalah 65 mikrogram/m3.
Karliansyah mengatakan, hasil positif itu dipengaruhi oleh pelaksanaan uji coba perluasan pembatasan kendaraan ganjil-genap sejak awal Juni ini. Ia mencontohkan, dari papan indeks standar pencemar udara atau ISPU yang dipasang di kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), misalnya, diketahui tingkat kadar emisi kendaraan bermotor menurun. ISPU juga dipasang di sejumlah lokasi lain, seperti Gelora Bung Karno yang merupakan salah satu arena utama pertandingan.
Di sisi lain, Dasrul Chaniago, Direktur Pengendalian Pencemaran Udara KLHK mengatakan, tingginya kadar debu dari pelaksanaan proyek-proyek insfrastruktur masih berpotensi dapat menurunkan kualitas udara Jakarta. Beberapa pabrik bertenaga besar pun sangat riskan mencemari udara. Ia mencontohkan, ”Pembangkit listrik tenaga uap juga menyumbang polutan. Juga sepeda motor yang meskipun mengeluarkan emisi yang kecil-kecil, tetapi banyak jumlah kendaraannya.”
Kementerian LHK mendukung penuh pelaksanaan Asian Games ke-18. Maka, kondisi udara yang tercemar diupayakan agar tidak terjadi. ”Kalau udara bagus, atlet dapat menunjukkan kinerja dan prestasi yang baik juga. Hal ini memerlukan peran kita bersama, Kementerian LHK dengan pelaksana Asian Games, ataupun dinas perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,” katanya.
Palembang terpantau baik
Sementara kualitas udara ambien di Palembang, Sumatera Selatan, lebih baik daripada Jakarta. Laporan Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan menyebutkan rata-rata konsentrasi kualitas udara ambien untuk PM 2,5 di Palembang adalah 16,2 mikrogram/m3. Sejumlah upaya disiapkan mengantisipasi kebakaran hutan di beberapa titik potensial kebakaran. ”Dari tim di posko kebakaran lahan dan hutan kami, sudah disiapkan tim patroli yang akan mengontrol untuk mencegah kebakaran di 17 titik panas di Palembang,” ujar Karli.
Demi memantau kualitas udara Jakarta, KLHK juga mengusulkan kepada Kementerian PUPR agar menghentikan sementara pembangunan proyek infrastruktur sekitar satu minggu sebelum pembukaan Asian Games. Selain itu, kebijakan ganjil-genap didorong untuk dapat diberlakukan juga bagi kendaraan sepeda motor.
Sementara itu, untuk mendukung pelaksanaan Asian Games ke-18, Kementerian LHK melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia mempersiapkan pengembangan pelayanan dan fasilitas yang menarik dan informatif bagi atlet dan ofisial. Selama perhelatan Asian Games ke-18, 18 Agustus–2 September 2018, waktu operasional Museum Kementerian LHK Ir Djamaludin Suryohadikusumo akan diperpanjang, yaitu pukul 08.00–18.00. Selain itu, Taman Hutan atau Arboretum Ir. Lukitodaryadi. M.Sc akan dilengkapi fasilitas jaringan internet (Wi-Fi) juga kedai untuk minum.
Museum dan arboretum tersebut terdapat dalam kompleks Gedung Manggala Wanabakti, Senayan, yang hanya berjarak tempuh sekitar 12 menit dari GBK. KLHK juga berkoordinasi dengan tim pelaksana Asian Games (Inasgoc) untuk menyediakan bus pengangkut menuju kompleks Gedung Manggala Wanabakti.
”Kami mendukung Asian Games dengan mengoptimalkan ruang-ruang untuk berbagi informasi. Di kedua tempat ini, pengunjung dapat berwisata sejarah dan mengenal jenis-jenis hasil kehutanan, juga mampir minum teh atau kopi,” kata Helmi Basalamah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kementerian LHK.
Di satu sudut taman hutan tersebut, siang itu beberapa pekerja sedang membangun fondasi tempat pendirian kedai. Beberapa jenis pohon berdiri tegak rindang di situ, seperti sengon, kenanga, kepuh, dan asam jawa. Adapun museum terbagi menjadi dua lantai, yaitu lantai satu untuk koleksi benda-benda hasil kehutanan, sedang lantai kedua sebagai ruang perpustakaan. (Robertus Rony Setiawan)