DRESDEN, JUMAT – Pebalap MotoGP Dani Pedrosa, Jumat (13/7/2018), mengumumkan akan pensiun dari MotoGP pada akhir musim ini. Pebalap Repsol Honda yang sudah tidak diperpanjang lagi kontraknya itu, mengatakan perasaannya lebih memilih untuk tidak melanjutkan lagi balapan di MotoGP karena semangatnya untuk membalap tidak lagi sebesar dulu.
“Tahun depan saya tidak akan berkompetisi lagi di kejuaraan. Saya akan mengakhiri karir saya di MotoGP musim ini. Ini adalah keputusan yang sudah saya pikirkan sejak beberapa lama dan ini adalah keputusan yang sulit karena saya cinta olah raga ini,” ungkap Pedrosa dikutip dari situs resmi MotoGP, Jumat (13/7/2018).
Pebalap Spanyol itu yang dihubung-hubungkan dengan proyek baru tim satelit Yamaha yang didukung oleh SIC Petronas, menyatakan akan lebih mengikuti perasaan hatinya. “Meskipun saya mempunyai kesempatan bagus untuk tetap membalap, saya merasa tidak lagi hidup di balapan dengan intensitas sebagaimana sebelumnya, dan sekarang saya punya prioritas-prioritas berbeda dalam hidup saya,” papar pebalap 32 tahun itu.
Pedrosa merasa sudah memenuhi mimpinya untuk menjadi pebalap dan itu adalah sesuatu yang tidak pernah diduganya saat dia masih kanak-kanak dan menonton balapan di televisi. “Ini adalah sebuah kehidupan yang menakjubkan menjadi pebalap untuk sebuah tim yang sangat penting dan didepan semua pengdukung. Karenanya saya bisa mengatakan saya telah mencapai lebih banyak dari yang saya perkirakan dan saya sangat bangga dengan semua yang sudah saya lakukan di olah raga ini,” jelas pebalap bernomor 26 itu, sambil menambahkan betapa beruntungnya dia bisa mendapatkan kesempatan sebagai pebalap.
Pedrosa yang telah mengantongi 31 kemenangan di kelas MotoGP sejak naik ke kelas tertinggi itu pada 2006, mengakui, dia memang terlibat diskusi dan pembicaraan mengenai bergabung di tim satelit baru Yamaha yang akan dibentuk itu, tetapi kemudian memutuskan lebih baik pensiun.
CEO Dorna Carmelo Ezpeleta memuji sikap Pedrosa yang lebih jujur pada dirinya sendiri, dan tidak memaksakan diri meski masih ada kesempatan. “Sebuah kebanggaan besar, sebagai CEO Dorna dan seorang kawan Dani, bisa berbagi dengannya sepanjang tahun yang sudah dilalui, dan saya berharap dia akan terus bersama kami, melakukan hal-hal lain,” ungkapnya disitus resmi MotoGP, Jumat.
Banyak kenangan
Ketika ditanya wartawan kenangan apa yang paling diingat dari karirnya di MotoGP, Pedrosa menjawab, sangat banyak. “Tentu saja satu kenangan yang saya ingat dengan baik adalah ketika saya mulai belapan di Jarama. Saya sangat kecil dan saya tidak bisa membayangkan ketika banyak pebalap berada di sana dan dia saya akan dipilih. Karenanya, saya saat itu sampai di sini sangat menakjubkan,” ujarnya.
Ditanya tentang pikiran-pikirannya sejak Barcelona, ketika di sudah dipastikan akan kehilangan kursi di Repsol Honda, tetapi kemudian menunda keputusannya tentang tahun 2019 karena adanya peluang untuk bergabung dengan tim satelit baru Yamaha, Pedrosa menjelaskan, dirinya sudah punya gambaran yang cukup jelas mengenai seperti apa keputusan akhirnya.
“Selalu lebih baik mengambil keputusan seiring dengan waktu dan bersama orang-orang di sekeliling anda, keluarga, untuk memikirkan dengan lebih panjang. Tetapi akhirnya ini adalah soal perasaan,” tegas pebalap berjulukan “Baby Samurai” itu.
Dia menambahkan, mengendarai Yamaha adalah sebuah peluang besar. “Tetapi ini soal perasaan saya. Cara saya mendekati kehidupan dan balapan, dan jujur dengan diri saya sendiri. Inilah keputusannya. Apa yang mengarahkan kepada keputusan ini adalah intensitas balapan demi balapan. Anda harus hidup untuk balapam hingga batas akhirnya, dan saya harus memberikan semua yang saya punya. Saya bersikap realistik, pensiun inilah jalan yang harus saya ambil,” ungkap Pedrosa yang sekali menjadi juara dunia di kelas 125 cc (2003) dan dua kali di kelas 250 cc (2004 dan 2005).