Hamas-Jihad Islami Gencatan Senjata dengan Israel Pasca-pertempuran di Gaza
Oleh
MUSTHAFA ABD RAHMAN (DARI KAIRO, MESIR)
·3 menit baca
KAIRO, KOMPAS — Mesir berhasil memaksa faksi-faksi Palestina, khususnya Hamas dan Jihad Islami, mencapai gencatan senjata dengan Israel di Jalur Gaza, Sabtu malam. Gencatan senjata itu, hingga Minggu (15/7/2018) siang, secara umum terus berlangsung dan terjaga.
Gencatan senjata itu merupakan gencatan kedua kali tahun ini yang dimediasi Mesir sejak bentrokan sengit antara kelompok-kelompok pejuang Palestina di Jalur Gaza melawan Israel, Mei lalu. Hari Minggu ini, militer Israel mencabut kebijakan-kebijakan pembatasan di sepanjang area perbatasan dengan Gaza.
Sehari sebelumnya, mereka menutup pantai dan memberlakukan pembatasan-pembatasan terhadap kumpulan-kumpulan warga dalam jumlah besar. Langkah itu mereka lakukan saat militer Israel melancarkan serangan udara puluhan kali ke Gaza, menewaskan dua warga. Sementara kelompok-kelompok pejuang di Gaza juga menembakkan lebih dari 100 roket ke wilayah Israel bagian selatan, melukai tiga orang.
Setelah pertempuran mereda beberapa jam, militer Israel mengeluarkan pernyataan bahwa kamp-kamp musim panas bisa beroperasi normal seperti biasa. Selain itu, juga disebutkan bahwa warga bisa memulai kembali aktivitas rutin mereka.
Seperti pada 2014 saat Mesir menjadi mediator untuk mencapai gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza, gencatan di akhir pekan ini juga tak lepas dari peran Kairo.
Gempuran terbesar
Sebelum tercapai gencatan senjata itu, Israel melancarkan gempuran udara terbesar sejak perang tahun 2014 atas sasaran faksi-faksi Palestina di berbagai titik di Jalur Gaza. Israel sejak Jumat lalu telah melancarkan lebih dari 40 gempuran atas sasaran faksi-faksi Palestina. Sedikitnya dua warga Palestina tewas dan 25 orang lainnya luka-luka akibat gempuran masif Israel tersebut.
Pada Jumat itu, sedikitnya dua warga Palestina tewas dan 200 orang lainnya luka-luka akibat bentrok dengan tentara pendudukan Israel di perbatasan Israel-Jalur Gaza.
Israel mengklaim serangan masif itu sebagai balasan atas aksi Palestina melancarkan serangan roket dan serangan dengan senjata layangan yang dilengkapi bara api yang membakar ratusan hektar tanah pertanian Israel. Israel menyebutkan, tiga warga Israel mengalami luka-luka akibat serangan roket Palestina.
Saat situasi tegang di sepanjang perbatasan Israel-Jalur Gaza selama sepekan ini, warga Israel yang tinggal dekat perbatasan dengan Jalur Gaza memilih berlindung di bungker-bungker perlindungan bawah tanah untuk menghindari serangan roket-roket Palestina.
Komitmen
Juru bicara Hamas, Fauzy Barhum, dalam akun Twitter-nya menyampaikan, berkat upaya Mesir tercapai kembali gencatan senjata di Jalur Gaza. Adapun juru bicara Jihad Islami, Daoud Shihab, juga mengungkapkan, tercapai gencatan senjata dengan Israel setelah ada campur tangan intensif dari Mesir.
Ia menegaskan, Jihad Islami akan berkomitmen melaksanakan gencatan senjata itu selama Israel juga berkomitmen menghormatinya pula.
Sebelum tercapai kesepakatan senjata itu, Kepala Intelijen Mesir Abbas Kamel, sepanjang hari Sabtu lalu, melakukan kontak intensif dengan Israel dan faksi-faksi Palestina di Jalur Gaza, khususnya Hamas dan Jihad Islami. Seperti diketahui, Hamas dan Jihad Islami adalah dua faksi terbesar di Jalur Gaza saat ini.
Turut membantu upaya Mesir mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza itu ialah Utusan Khusus PBB untuk Perdamaian Timur Tengah Nickolay Mladinov. Mladinov ikut berkomunikasi dengan Israel dan Hamas untuk membujuk mereka segera mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza. Mladinov juga terus berkoordinasi dengan Mesir dalam upaya gencatan senjata tersebut.