JAKARTA, KOMPAS — Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian Negara RI masih memburu setidaknya satu terduga teroris usai penyergapan sejumlah terduga teroris di Jalan Kaliurang Kilometer 9, Yogyakarta, Sabtu (14/7/2018). Tiga terduga teroris tewas ditembak setelah mereka melawan dan menyerang. Sementara dua polisi mengalami luka ringan.
Penyergapan pada Sabtu petang itu diwarnai penutupan jalan raya. ”Kami tindak tegas karena saat akan disergap mereka melawan dan menyerang petugas. Ketiganya tewas dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Yogyakarta,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Mohammad Iqbal saat dihubungi pada Sabtu malam di Jakarta.
Penyerangan terduga teroris terhadap polisi menggunakan senjata tajam sejenis parang dan senjata api. Baku tembak terdengar dan jalan ditutup.
Presiden Joko Widodo dijadwalkan mengunjungi wilayah Sleman pada hari Minggu (15/7/2018).
Informasi yang beredar di lokasi ataupun di sejumlah percakapan media sosial, penyergapan dilakukan terhadap empat terduga teroris. Tiga di antaranya tewas dan satu lainnya kabur.
Di lokasi kejadian, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah DIY Ajun Komisaris Besar Yuliyanto mengatakan, penindakan terhadap terduga teroris itu merupakan hasil pengembangan dari penangkapan lima terduga teroris beberapa hari lalu di wilayah DIY.
Namun, identitas tiga terduga teroris yang tewas dan keterlibatan mereka dalam jaringan teror belum diketahui pasti. ”Kami masih mengejar terduga teroris lain yang lolos dari penyergapan,” kata Yuliyanto.
Ketiga terduga teroris yang tewas adalah laki-laki. Mereka dilaporkan menggunakan sepeda motor saat disergap.
Warga disandera
Keterangan dari sejumlah warga di lokasi kejadian, saat disergap, terduga teroris lari ke rumah warga di Dusun Gondangan, Desa Sardonoharjo, Ngaglik, tak jauh dari Jalan Kaliurang Km 9.
Salah satunya diduga membajak sebuah truk untuk melarikan diri. Namun, truk justru menabrak sebuah bangunan di Dusun Gondangan.
Menurut Biworo, warga Dusun Gondangan, satu terduga teroris itu menyandera kakak iparnya, Sulis. ”Kakak ipar saya berontak dan melawan, lalu langsung lari. Ia sempat jatuh, tetapi bisa diselamatkan,” ujarnya. Tak ada luka akibat penyanderaan tersebut.
Kemarin, rumah Sulis di Gondangan tampak rusak. Kaca-kaca jendela pecah. Kaca mobil di depan rumah retak dan berlubang.
Menurut rencana, Presiden Joko Widodo mengunjungi wilayah Sleman pada hari Minggu (15/7/2018). Untuk itu, Polda DIY melakukan pengamanan secara maksimal.
Tidak dijelaskan persis rencana perjalanan Presiden. ”Yang jelas, kami lakukan pengamanan maksimal,” kata Yuliyanto.
Selain kunjungan Presiden hari Minggu, menurut rencana Wakil Presiden Jusuf Kalla akan berada di Yogyakarta pada hari Selasa (17/7/2018) bersamaan dengan kedatangan obor api Asian Games.